"Saya pikir itu kelemahan. Pembalap harus bisa menyatukan kembali suasana hatinya dan menjaganya berada di zona menuju kesuksesan," sambung Lin Jarvis.
Menjaga Maverick Vinales berada di zona nyaman diakui Lin Jarvis sebagi kunci untuk memaksimalkan potensi pembalap asal Spanyol tersebut.
"Jika Maverick bisa berada di zona nyamannya, dia benar-benar bisa melakukan hal yang luar biasa," ucap Jarvis menutup.
Usaha untuk membuat Vinales merasa nyaman sebenarnya sudah dilakukan Yamaha dengan mengabulkan berbagai permintaan sang pembalap.
Baca Juga: Valentino Rossi Diprediksi Tak Akan Membalap di MotoGP pada 2022
Ketika Vinales bersitegang dengan kepala krunya, Ramon Forcada, Yamaha menggeser kepala kru veteran itu dan menggantinya Esteban Garcia pada 2019.
Esteban Garcia merupakan kepala kru Vinales ketika menjadi juara dunia Moto3 pada 2013.
Pabrikan garpu tala saat itu juga memasukkan mantan pembalap, Julian Simon, yang dipilih Vinales untuk menjadi pelatih.
Setelah masalah personel, Vinales kini memiliki permintaan baru agar merasa nyaman dengan motor Yamaha M1.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Sebut Casey Stoner adalah Rival yang Paling Berbakat
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport.com, Speedweek.com |
Komentar