BWF kemudian menyatakan Agripinna dinyatakan bersalah karena terlibat dalam taruhan pertandingan bulutangkis untuk periode subtansial. Dia juga melakukan perjudian pertandingan bulu tangkis yang difasilitasi Hendra Tandjaya.
Akibat perbuatannya itu, Agripinna dihukum tidak boleh beraktivitas di bulutangkis selama enam tahun dan denda 3.000 dolar AS.
"HT mengajak saya terkait match fixing. Pertama kali saya bertemu HT pada Vietnam Open 2017. Kami pertama bertemu langsung di lapangan setelah saya bertanding. Saya tidak kenal dia," kata Agripinna dalam konfirmasinya di channel Youtube pribadinya dilansir BolaSport.com.
Baca Juga: Ini Ekspektasi BWF Usai Mundurnya China, Jepang, dan Marcus/Kevin dari Leg Asia
"Tetapi, setelah selesai pertandingan babak pertama, dia menghampiri saya. Dia memuji permainan saya. Dia langsung meminta nomor HP saya. Dia sepertinya kenal saya. Jadi, saya tidak keberatan memberi nomor hp saya. Sok kenal saja," aku Agripinna.
"Malamnya dia chat saya dan menawarkan besok bertemu si ini kamu mau tidak mengalah? Dia menawari saya, tetapi Alhamdulillah masih bisa saya tolak."
Agripinna mengakui bahwa dia berkarier di bulu tangkis sehingga dia tidak mau melanggar aturan bulu tangkis.
"Cari uang dimana?Tiba-tiba HT ditangkap oleh BWF. Dia ditangkap dan hpnya digeledah. Dicek isinya apa saja. Berhubung saya pernah chat dengan HT, saya terlibat juga dalam kasus ini," ujar Agripinna.
"Jadi, setelah digeledah oleh BWF, ada chat dengan saya yang menawari match fixing. Saya sudah konfirmasi ke BWF kalau saya menolak. Saya tegaskan bahwa saya menolak match fixing. Setelah itu, saya di chat PBSI bahwa ada BWF yang ingin bertemu di salah hotel di Jakarta."
"Saya langsung menemui karena saya merasa tidak memiliki kesalahan. Saya langsung datangi hotelnya dan langsung diinterogasi oleh BWF," aku Agripinna.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | youtube, bwfbadaminton.com |
Komentar