“Kan Madura United dan Persebaya dibubarkan karena mayoritas pemainnya sudah habis kontrak dan tidak diperpanjang, membebaskan karena belum ada kejelasan liga,” tambahnya.
Pria asal Madiun itu mengatakan saat ini pihaknya hanya mampu memberi sejumlah wejangan untuk menambah semangat para pemain Arema FC untuk bertahan.
Wejangan-wejangan itu terutama berkaitan dengan pengelolaan uang yang lebih baik agar para pemain Singo Edan tidak mengalami kebangkrutan di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Karena Cemas, Para Pemain Arema FC Mulai Bertanya Soal Gaji Terakhir
Dia mengaku bahwa yang bisa dilakukan hanyalah meyakinkan para pemain bahwa badai yang begitu berat ini akan berlalu.
“Selain itu kami sampaikan jangan neko-neko, yang penting keluarga cukup."
"Jangan berpikir gaya hidup yang lain karena pandemi belum tahu sampai kapan,” tutur pria berkacamata tersebut.
“Kami biasanya memberikan wejangan seperti itu karena sekarang madesu (masa depan suram) sepak bola Indonesia,“ imbuhnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar