BOLASPORT.COM - General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo, memberikan sejumlah wejangan untuk para pemainnya yang mulai cemas soal nasibnya di Liga 1.
Nasib Liga 1 2020 yang tak kunjung menemui titik terang mulai menimbulkan kecemasan dalam diri para pemain Arema FC.
Hendro Siswanto Cs mulai takut jika nasib mereka akan terus terkatung-katung hingga waktu yang tidak diketahui.
Hal itu diungkapkan secara langsung oleh General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo.
Baca Juga: Gara-gara Ulah Adik, Youtuber Mengaku Petinju Ini Sedih Dibenci Presiden UFC
Menurut Ruddy, para pemainnya cemas kalau tiba-tiba manajemen Singo Edan tak bisa membayarkan gaji mereka lagi.
Beberapa bahkan sudah sempat bertanya soal waktu pembayaran gaji terakhir yang akan mereka terima.
“Belum ada yang menanyakan pembubaran tim, tapi ada yang tanya gaji terakhir kapan," ucap Ruddy dilansir Bolasport.com dari Kompas.
"Saya suruh lihat kontrak terakhirnya kapan.”
Baca Juga: Isi Jeda Kompetisi, Wonderkid Persik Kediri Dirikan Komunitas Pecinta Motor Klasik
“Kan Madura United dan Persebaya dibubarkan karena mayoritas pemainnya sudah habis kontrak dan tidak diperpanjang, membebaskan karena belum ada kejelasan liga,” tambahnya.
Pria asal Madiun itu mengatakan saat ini pihaknya hanya mampu memberi sejumlah wejangan untuk menambah semangat para pemain Arema FC untuk bertahan.
Wejangan-wejangan itu terutama berkaitan dengan pengelolaan uang yang lebih baik agar para pemain Singo Edan tidak mengalami kebangkrutan di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Karena Cemas, Para Pemain Arema FC Mulai Bertanya Soal Gaji Terakhir
Dia mengaku bahwa yang bisa dilakukan hanyalah meyakinkan para pemain bahwa badai yang begitu berat ini akan berlalu.
“Selain itu kami sampaikan jangan neko-neko, yang penting keluarga cukup."
"Jangan berpikir gaya hidup yang lain karena pandemi belum tahu sampai kapan,” tutur pria berkacamata tersebut.
“Kami biasanya memberikan wejangan seperti itu karena sekarang madesu (masa depan suram) sepak bola Indonesia,“ imbuhnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar