"Sekarang kita tahu bukan itu faktanya. Itu tidak transparan namanya karena situasi di Ducati pada 2020 berasal dari 2019, 2018," sambung Andrea Dovizioso.
Dovizioso menyatakan bahwa tidak ada penawaran nyata dari Ducati tentang perpanjangan kontrak. Sikap Ducati yang tidak transparan itu disebutnya tidak adil.
Dovizioso boleh saja kecewa dengan sikap Ducati yang tidak memberitahukan nasibnya sejak awal dan justru terus menunda-nunda hingga peluangnya hilang.
Keputusan Dovizioso untuk pindah saat itu memang terbilang nekat karena secara kasat mata seluruh kursi di tim papan atas MotoGP telah terisi.
Baca Juga: Danilo Petrucci Janji Tampil Melesat Bersama KTM Tech3 pada MotoGP 2021
Dalam hal ini rekan setim Dovizioso, Danilo Petrucci, lebih mujur karena sudah diberitahu jauh-jauh hari. Petrucci pun telah mengamankan destinasi baru di KTM Tech3.
Kepindahan Petrucci ke KTM terbilang ironis bagi Dovizioso. Sebab, KTM juga menunjukkan ketertarikan dengannya namun negosiasi mereka gagal.
"Tidak ada transparansi dan itu tidak adil. Saya akan mempertimbangkan kemungkinan pindah ke KTM dengan cara yang berbeda," sambung Dovizioso.
Dovizioso cukup percaya diri mengatakan bahwa hanya ada satu orang yang sebenarnya tidak menginginkan dirinya bertahan di Ducati.
Baca Juga: Tak Mau Tertikung, Alasan Yamaha Cepat-cepat Umumkan Pembalap Baru
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, Gazzetta.it, Speedweek.com |
Komentar