BOLASPORT.COM - Juara All England 2020, Viktor Axelsen (Denmark) dan Tai Tzu Ying (Taiwan) tampil sebagai favorit nomor tunggal karena Leg Asia yang sangat dinanti-nantikan akan dimulai pada Selasa (12/1/2021) dengan Thailand Open I 2021.
Turnamen terakhir yang diikuti Viktor Axelsen adalah All England yang dimenangkannya pada Maret 2020 atau sembilan bulan lalu.
Viktor Axelsen harus melewatkan turnamen yang digelar di rumahnya sendiri, Denmark Open, karena cedera.
Kondisi itu membuat Axelsen diharapkan mampu melaju minimal hingga semifinal pada Thailand Open I yang berlangsung 12-17 Januari.
Baca Juga: Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia Kumpulkan Rp 180 Miliar dari Penjualan Properti
Dengan Kento Momota (Jepang) mengundurkan diri karena COVID-19, Axelsen mengambil peran sebagai pemain yang harus dikalahkan pada Thailand Open.
Tanpa Momota, pesaing utama lain bagi pria yang baru saja dikaruniai anak pertama ini adalah rekan senegaranya, Anders Antonsen.
Antonsen terakhir kali menjuarai Denmark Open dan masih segar dalam pikirannya. Meskipun turnamen itu tidak memiliki lawan paling menantang, Antonsen melakukannya dengan baik untuk mencegah serangan Rasmus Gemke pada final.
Runner-up All England 2020 dan semifinalis Denmark Open 2020, Chou Tien Chen (Taiwan) memiliki keunggulan dalam disiplin dan konsistensi.
Sementara itu, rival lain yang perlu diwaspadai Axelsen ialah Anthony Sinisuka Ginting.
Anthony memiliki keunggulan dengan kecepatan dan menyerang sangat brilian saat tampil pada Indonesia Masters 2020.
Saat itu, Axelsen dikalahkan Anthony pada semifinal sebelum mengalahkan juara bertahan Antonsen pada partai final.
Namun, Anthony meraih hasil mengecewakan pada All England karena kalah pada babak pertama dari Rasmus Gemke (Denmark).
Pemain lain yang perlu diwaspadai adalah Lee Zii Jia (Malaysia), Kidambi Srikanth (India), dan Rasmus Gemke.
Baca Juga: Mantan Partner Marcus Fernaldi Gideon Klarifikasi Kasus Match Fixing yang Libatkan Namanya
Dari sektor tunggal putri, Tai Tzu Ying juga memenangkan turnamen terakhirnya, All England. Bintang asal Taiwan itu mengalahkan pemain seperti Carolina Marin (Spanyol) dan Chen Yu Fei (China), dan akan menarik untuk melihat apakah senjatanya setajam pada Maret tahun lalu.
Tunggal putri lainnya yang bisa menjadi batu sandungan Tai Tzu Ying pada Thailand Open I adalah An Se-young (Korea Selatan), Mia Blichfeldt (Denmark), dan Michelle Li (Kanada).
Namun, ini adalah waktu yang tidak seperti waktu lainnya. Pemain telah keluar dari kompetisi internasional selama berbulan-bulan, dan hampir semuanya berada di wilayah baru dalam arti tertentu.
Mungkin faktor terbesar yang tidak diketahui, datang ke Thailand Open I adalah berkurangnya persaingan selama berbulan-bulan akan mempengaruhi feel para pemain
Sementara itu, sebagian besar pemain telah berlatih selama periode yang substansial, baik secara individu atau pelatnas mereka mengakui bahwa atmosfer pelatihan jauh dari suasana kompetisi yang sebenarnya.
Hasilnya mungkin kegelisahan pada babak awal atau kesulitan mengontrol shuttlecock memberikan peluang yang cukup bagi penantang mereka.
Baca Juga: Kenny Roberts Tidak Yakin Lorenzo Punya Bakat seperti Rossi Sebelum Yamaha Merekrutnya
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar