"Kamu tahu, Indonesia adalah satu negara bukan sekadar menyukai sepak bola, tapi sangat mencintai sepak bola," tambahnya.
Pelatih berusia 51 tahun itu mengisyaratkan agar kompetisi Liga 1 2020 dihentikan dan diganti dengan format baru dalam bentuk turnamen.
Turnamen tersebut dapat menjadi pijakan pertama pemain, pelatih dan klub dalam mempersiapkan segala aspek sebagai acuan menjalani liga musim depan.
"Indonesia sudah ada dua tim wakil ke AFC musim depan, tidak ada degradasi, jadi buat kita main liga? Lebih bagus kita bikin satu target, mungkin semacam short turnamen, ini bisa sebagai persiapan liga yang baru," usul Dejan.
"Sekarang banyak tim yang pasti ada masalah finansial. Kalau kita memaksakan melanjutkan liga yang kemarin, mungkin ada berapa tim yang struggling. Saya baru baca kemarin, Persipura, Madura United bubar. Pasti tim lain juga menghadapi masalah yang sama terutama soal finansial," ujar Dejan.
Baca Juga: Pelatih Persipura Jacksen F Tiago Raih Lisensi dari Barcelona FC
Lebih lanjut, jurut takti asal Serbia itu juga menyarankan PSSI, PT LIB, serta manajemen klub untuk duduk bersama mencari solusi terbaik.
"Menurut saya, kita harus cari solusi untuk semua. Bukan hanya satu atau dua orang. Tetapi juga untuk manajemen klub, pemain dan pelatih serta federasi," lanjutnya.
Terkait waktu kompetisi, Dejak sendiri memilih menanti kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia mereda.
"Cari solusi bukan hanya dari satu sisi. Kita buat rencana yang bagus untuk musim yang baru. Untuk waktunya, itu tergantung situasi di Indonesia."
"Saya tidak bisa katakan kapan waktu idealnya, karena saya pun jauh di Hongkong. Tapi saya berdoa, semoga Indonesia bisa perbaiki situasi pandemi Covid-19 dulu, dan kita bisa persiapkan semuanya jauh lebih baik lagi," pungkasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribun Jogja |
Komentar