"Yang pertama, perencanaan keuangan kacau dan tidak bisa dirumuskan."
"Kedua, tanggung jawab terhadap mitra sponsor juga tidak dapat dipertanggungjawabkan," ujar Abdul Hakim dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Paul Pogba Sebut Manchester United Belum Samai Level Liverpool
Abdul Hakim melanjutkan, klub juga sulit dalam menyusun program dengan Ketidakpastian tersebut.
“Kami kesulitan membuat perencanaan dan program selama kompetisi berhenti tanpa kepastian,” tutur Abdul Hakim.
Abdul Hakim berharap PSSI dapat menentukan keputusan yang terbaik perihal kompetisi.
Pada 15 Januari 2021, Persik Kediri sudah menyampaikan beberapa usulan dalam pertemuan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan klub Liga 1.
Baca Juga: Conor McGregor Beri Isyarat Akan Hadapi Manny Pacquiao pada Tahun Ini
Nantinya hasil pertemuan tersebut akan disampaikan kepada PSSI untuk dibahas dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) pada 20 Januari 2021.
Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 akan ditentukan melalui rapat Exco PSSI.
"Kami tahu, sepak bola Indonesia sudah berkembang menjadi lebih baik. Sekarang sudah dikelola swasta dan tidak lagi mengandalkan APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah)," ujar Abdul Hakim.
"Tetapi, meski sudah mandiri, klub sangat bergantung pada federasi (PSSI) dan operator liga (PT LIB). Itu yang harus dipahami,” tutur Abdul Hakim.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar