Hal yang mendasari hal tersebut didorong oleh kecintaannya pada olahraga yang ia sukai.
"Ketika saya pertama kali pensiun pada tahun 2018 itu bukanlah cara yang saya kira karier saya akan berakhir," kata Ridhuan, dikutip BolaSport.com dari instagram klub.
"Saya ingin keluar dengan cara saya sendiri, saya ingin meninggalkan lapangan dengan perasaan puas bahwa saya telah menyelesaikan musim yang hebat dan telah menyumbangkan sesuatu untuk sepak bola Singapura.
"Jauh di lubuk hati, saya tahu saya masih memiliki apa yang diperlukan untuk bersaing di level ini," ujar pemain 36 tahun itu.
Baca Juga: Pilih Balik ke Malaysia, Eks Pelatih PSM Makassar Cuma Dapat Kontrak Singkat
Pemain sayap kanan itu berharap bisa memberikan pengalaman kepada para pemain muda.
"Di Tanjong Pagar, saya berlatih dengan pemain yang lebih muda dan saya ingin berbagi pengetahuan dengan mereka," kata Ridhuan.
"Saya akan senang jika saya dapat membatu mereka dalam perjalanan mereka. Lebih jauh lagi, saya juga berharap dapat membimbing anak-anak di sistem remaja klub.
"Anak-anak ini adalah masa depan sepak bola Singapura. Jika mereka dapat ditempatkan di jalur yang benar, itu pasti akan membantu negara dalam tujuannya mencapai putaran final Piala Dunia 2034.
Ridhuan telah bermain di luar Singapura. Ia pernah bermain di Indonesia bersama Arema Cronus.
Ia juga memperkuat timnas Singapura dengan 67 cap.
View this post on Instagram
| Editor | : | Metta Rahma Melati |
| Sumber | : | instagram @tanjong_pagar_united_fc |
Komentar