Dari semula sama kuat 7-7, Supajirakul/Taerattanachai mencetak empat poin beruntun untuk menutup interval pertama dengan skor 7-11.
Greysia/Apriyani berusaha membalas. Mereka mampu menipiskan jarak menjadi 10-13. Tekanan yang mereka lancarkan membuat margin poin tak bertambah lebar.
Sayangnya, tidak mudah bagi Greysia/Apriyani untuk memangkas ketertinggalan tiga poin dari Supajirakul/Taerattanachai.
Supajirakul/Taerattanachai malah memperlebar keunggulan. Smes dari Supajirakul yang memiliki postur tubuh menjulang beberapa kali membuat Greysia/Apriyani mati kutu.
Kesalahan sendiri yang juga dilakukan Greysia/Apriyani membuat mereka tak dapat mendekati torehan angka lawan mereka hingga game point tercipta pada kedudukan 14-20.
Smes Taerattanachai yang berubah menjadi lucky ball memaksa laga dilanjutkan dengan rubber game.
Greysia/Apriyani tak ingin mengulangi kesalahan pada gim kedua. Mereka tampil menekan dan tak membiarkan lawan mengembangkan permainan.
Setelah unggul 3-0, Greysia hanya kecolongan satu poin sebelum kembali menorehkan rentetan poin untuk mengubah kedudukan menjadi 8-1.
Penempatan bola ke arah yang sulit, terutama ke arah badan, membuat benteng pertahanan Supajirakul/Taerattanachai rentan dijebol.
Baca Juga: Thailand Open II 2021 - Tampil Bagus, Shesar Optimistis Tatap Babak Kedua
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar