Baca Juga: Andrea Dovizioso Merasa Kecewa Tidak Dapat Motor Kompetitif jika Kembali Membalap
"Lin Jarvis mengatakan kepada saya untuk bersabar karena Valentino Rossi akan pensiun dan Yamaha membutuhkan seorang rider muda, pemuda itu adalah saya," kata Pol Espargaro.
Rasa kecewa Pol Espargaro semakin terlihat setelah dirinya merasa diberi harapan palsu oleh Lin Jarvis, yang akhirnya terang-terangan membantah hal tersebut.
"Kemudian sayangnya Lin Jarvis telah membantah jika dia mengatakannya, tentu hal itu mengecewakan saya," imbuhnya, dilansir BolaSport.com dari Motosan.
Lebih jauh lagi, Pol Espargaro juga mengaku bahwa Lin Jarvis dan Yamaha telah menyiapkan kontraknya untuk memperkuat tim pabrikan dan menggantikan Valentino Rossi.
"Itu adalah sebuah peluang, kontraknya sudah berada di atas meja, tetapi saat itu Lin Jarvis telah membantahnya dan menelepon saya," kata Pol Espargaro lagi.
Hal itulah yang membuat adik kandung pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, itu tidak berpikir dua kali untuk menerima pinangan Red Bull KTM yang menjadi tim baru di kelas MotoGP.
"Target saya adalah bersaing di baris depan dan KTM kala itu menjalani debutnya pada ajang MotoGP," tutur Pol Espargaro menjelaskan.
"Mereka adalah satu-satunya tim yang menawarkan kepada saya sebuah motor spek pabrikan, empat tahun kemudian saya bisa bilang pilihan saya tidak salah," imbuhnya.
Baca Juga: Tak Lagi Valentino Rossi, Cal Crutchlow Diharap Beri Sentuhan Honda ke Yamaha
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar