BOLASPORT.COM - Rekrutan anyar Repsol Honda, Pol Espargaro, membeberkan pengalamannya tatkala di-PHP alias diberi harapan palsu dari Managing Director Yamaha, Lin Jarvis.
Pol Espargaro sempat digadang-gadang menjadi satu nama yang pantas untuk menggantikan posisi Valentino Rossi di tim pabrikan Yamaha pada awal kedatangannya di kelas utama.
Untuk pertama kalinya, Pol Espargaro naik ke kelas tertinggi pada tahun 2014 bersama tim Yamaha Tech3 setelah menjadi juara di kelas Moto2 satu musim sebelumnya.
Bersama Yamaha Tech3, Pol Espargaro mengakhiri musim perdananya tersebut dengan bertengger di peringkat keenam klasemen akhir pembalap MotoGP.
Baca Juga: Curi Start, Maverick Vinales dan Johann Zarco Jadi 'Tamu Tak Diundang' di Tes Superbike
Torehan itu membuat pembalap asal Spanyol tersebut dilirik oleh Lin Jarvis selaku Managing Director Yamaha yang galau terkait dengan masa depan Valentino Rossi.
Kala itu, Valentino Rossi masih menimbang-nimbang keputusan untuk gantung helm alias pensiun, membuat tim berlogo garpu tala tersebut sudah harus mempunyai opsi lain.
Tak ayal, kondisi tersebut membuat Pol Espargaro mengaku sempat dijanjikan oleh Lin Jarvis untuk masuk ke tim pabrikan dan menggantikan Valentino Rossi.
Menurut penuturan pembalap berusia 29 tahun itu, Yamaha sangat membutuhkan sentuhannya karena dia dipandang sebagai salah satu rider muda potensial.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Merasa Kecewa Tidak Dapat Motor Kompetitif jika Kembali Membalap
"Lin Jarvis mengatakan kepada saya untuk bersabar karena Valentino Rossi akan pensiun dan Yamaha membutuhkan seorang rider muda, pemuda itu adalah saya," kata Pol Espargaro.
Rasa kecewa Pol Espargaro semakin terlihat setelah dirinya merasa diberi harapan palsu oleh Lin Jarvis, yang akhirnya terang-terangan membantah hal tersebut.
"Kemudian sayangnya Lin Jarvis telah membantah jika dia mengatakannya, tentu hal itu mengecewakan saya," imbuhnya, dilansir BolaSport.com dari Motosan.
Lebih jauh lagi, Pol Espargaro juga mengaku bahwa Lin Jarvis dan Yamaha telah menyiapkan kontraknya untuk memperkuat tim pabrikan dan menggantikan Valentino Rossi.
"Itu adalah sebuah peluang, kontraknya sudah berada di atas meja, tetapi saat itu Lin Jarvis telah membantahnya dan menelepon saya," kata Pol Espargaro lagi.
Hal itulah yang membuat adik kandung pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, itu tidak berpikir dua kali untuk menerima pinangan Red Bull KTM yang menjadi tim baru di kelas MotoGP.
"Target saya adalah bersaing di baris depan dan KTM kala itu menjalani debutnya pada ajang MotoGP," tutur Pol Espargaro menjelaskan.
"Mereka adalah satu-satunya tim yang menawarkan kepada saya sebuah motor spek pabrikan, empat tahun kemudian saya bisa bilang pilihan saya tidak salah," imbuhnya.
Baca Juga: Tak Lagi Valentino Rossi, Cal Crutchlow Diharap Beri Sentuhan Honda ke Yamaha
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar