BOLASPORT.COM - Pelatih timnas U-19 Indonesia, Shin Tae-yong menyampaikan pernyataanyang memotivasi para pemainnya begitu Piala Dunia U-20 2021 dibatalkan.
Agenda TC atau pemusatan latihan timnas U-19 Indonesia terpaksa selesai lebih cepat menyusul batalnya Piala Dunia U-20 2021.
Para pemain timnas U-19 Indonesia pastinya kecewa, begitu juga sang pelatih Shin Tae-yong.
Namun Shin tak ingin berlarut-larut kecewa dan segra mempersiapkan timnas U-19 Indonesia untuk dipromosikan ke timnas senior.
"Saya sudah mengantisipasi dan mempersiapkannya," kata Shin Tae-yong sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman Chosun.
"Sangat disayangkan para pemain timnas U-19 tidak dapat memperkuat tim pada 2023. Namun para pemain ini pada akhirnya bisa menjadi sumber daya timnas senior."
"Pemain muda yang terlatih juga akan meningkatkan komposisi tim nasional dan pool pemain di masa depan."
"Beberapa dari pemain luar biasa ini bisa dipilih sebagai timnas U-23 dan juga untuk timnas senior," tuturnya.
Senada dengan pernyataan Shin Tae-yong, salah satu pemain timnas U-19 Indonesia, Saddam Emiruddin Gaffar menceritkan percakapan ruang ganti antara para pemain dengan Shin Tae-yong begitu mengetahui pembatalan Piala Dunia U-20 2021.
Shin Tae-yong bersama Nova Arianto memberikan pertanyaan yang malah menjadi motivasi para pemain agar terus bekerja keras.
"Saat itu coach Shin dan Coach Nova bertanya 'kalian sudah tahu semua kan (kalau Piala Dunia diundur)?'," kata Saddam seperti dilnsir BolaSport.com dari rilis PSS Sleman.
"Apa yang akan kalian lakukan kalau seperti ini, Mau berlatih keras apa selesai?"
"Lalu kemudian anak-anak menjawab masih mau berlatih keras."
"Ditanya lagi apa yang akan kamu targetkan? dan dijawab agar bisa masuk timnas senior karena masih banyak event lain selain Piala Duni," tambahnya.
Saddam juga menceritakan latihan di Spanyol selama Desember 2020 hingga pertengahan Januari 2021.
Ia menjelaskan bahwa sebetulnya di sana ada agenda uji coba.
Namun karena larangan berkegiatan akhirnya agenda tersebut batal terlaksana.
"Di Spanyol selama tiga minggu cuma latihan sama game internal 2 kali. Soalnya di sama lockdown."
"Sebenernya ada rencana uji coba, cuma gak dapat izin sama pemerintah sana terus jadinya diganti internal game," jelasnya.
Selama 3 minggu di negeri Matador, Saddam mengakui Shin Tae-yong lebih fokus menekankan pemain soal mental dan kedisiplinan.
"Coach Shin Tae-yong lebih menekankan untuk ke mental dan kedisiplinan, sama tingkatin fisik juga biar jadi gak mudah menyerah," katanya.
"Fisik terus. Tiap hari fisik. Putar lapangan 10 menit. Satu putaran harus di bawah 1 menit 20 detik."
Baca Juga: Hasil Liga Inggris - Leicester Hajar Chelsea, Frank Lampard Makin Dekat dengan Pemecatan
"Itu dua set, berarti 20 menit. Dan ngetrap juga (naik turun tangga), tapi di Spanyol gak ada sih. Sama turning pass juga," tambahnya.
Selain itu, Saddam melanjutkan bahwa Shin Tae-yong merupakan pelatih yang sangat disiplin.
Anak-anak asuhnya diminta untuk menghargai waktu dan tidak terlambat saat berlatih ataupun makan bersama.
"Ada juga kedisplinan waktu, telat dikit saja langsung kena denda berupa uang."
"Dendanya beda-beda, ada Rp 300 ribu dan kalau telat latihan itu dendanya Rp 1 juta, itu paling jelek."
"Tapi bisa juga dipulangkan," kata Saddam.
View this post on Instagram
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Chosun.com, PSS Sleman |
Komentar