BOLASPORT.COM - Kabar pemecatan Frank Lampard sebagai pelatih Chelsea membuatnya menjadi pelatih kelima yang menjadi korban kursi panas jabatan tersebut dalam 10 tahun terakhir.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Frank Lampard diberitakan akan segera dipecat Chelsea pada hari ini, Senin (25/1/2021).
Ia bukan orang pertama yang merasakan pemecatan sebagai pelatih The Blues.
Dalam 10 tahun terakhir, termasuk Frank Lampard, sudah ada lima nama pelatih yang didepak dari Stamford Bridge, seperti yang dirangkum BolaSport.com dalam senarai berikut:
1. Carlo Ancelotti (2009-2011)
Datang menggantikan Luiz Felipe Scolari, kiprah pelatih asal Italia ini cukup menjanjikan.
Ia membawa skuad Chelsea ketika itu memenangi titel Liga Inggris dan Piala FA pada musim debutnya.
Di bawah arahan sosok yang dijuluki Don Carlo, Chelsea juga membuat rekor dengan mencetak 103 gol pada Liga Inggris musim 2009/2010.
Baca Juga: Terlalu Sadis, Si Raja Skandal Chelsea Justru Rayakan Kabar Pemecatan Frank Lampard
Itu pertama kalinya torehan gol Chelsea menginjak tiga digit.
Masalahnya, catatan apik itu tak berulang pada musim berikutnya. Chelsea hanya finis sebagai runner-up di liga dan tidak memenangi trofi apapun.
Ancelotti pun dipecat setelah musim berakhir.
2. Andre Villas-Boas (2011-2012)
Andre Villas-Boas direkrut dari Porto menggantikan Carlo Ancelotti.
Namun, hasilnya di luar ekspektasi manajemen klub. Serangkaian hasil buruk dialami Chelsea, termasuk pada partai-partai melawan sesama tim elite.
Mereka kalah melawan Manchester United, Arsenal, dan Liverpool di Liga Inggris.
Baca Juga: Frank Lampard Dipecat Chelsea, Sosok Ini Bakal Jadi Pengganti
Chelsea juga tersisih dari Piala Liga Inggris. Karier Villas-Boas mencapai titik nadirnya saat Chelsea tercecer dari zona Liga Champions di klasemen pada 2012.
Ia juga membuat kebijakan kontroversial saat mencadangkan Ashley Cole, Frank Lampard, dan Michael Essien pada laga leg pertama babak 16 Besar Liga Champions versus Napoli, yang berujung pada kekalahan 1-3.
Manajemen Chelsea hanya butuh kekalahan 0-1 dari West Bromwich Albion untuk menendang manajer yang (saat itu) baru berumur 34 tahun itu.
3. Roberto Di Matteo (2012-2013)
Roberto Di Matteo semula adalah asisten pelatih Andre Villas-Boas. Pemecatan Villas-Boas membuatnya kemudian meneruskan jabatan yang ditinggalkan pria asal Portugal tersebut.
Awal perjalanan Di Matteo sebenarnya bagus.
Ia bisa membawa Chelsea kembali ke jalur kemenangan di Liga Inggris dan berujung finis pada posisi keenam pada akhir musim.
Frank Lampard set to be sacked as Chelsea manager https://t.co/xts2NIwx90
— Sky News (@SkyNews) January 25, 2021
Di Matteo juga seperti menunjukkan sinarnya saat Chelsea bermain di Liga Champions.
Di bawah arahannya, Chelsea sukses membalikkan defisit 1-3 dari Napoli pada babak 16 Besar. Didier Drogba dkk menang 4-1 pada leg kedua dan lolos ke perempat final.
Sukses mengatasi Benfica pada babak delapan besar, Chelsea juga merontokkan juara bertahan Barcelona pada laga semifinal.
Puncaknya, Chelsea menjuarai Liga Champions musim 2011/2012 usai mengalahkan FC Bayern Muenchen via adu penalti dalam laga final yang kebetulan berlangsung di Allianz Arena, kandang Bayern.
Manajemen Chelsea pun mengganjar jasa Di Matteo dengan kontrak permanen.
Hanya saja, fase bulan madu Di Matteo dan Chelsea tak bertahan lama.
Catatan positif di Liga Inggris tak diiringi dengan kesuksesan di Liga Champions. The Blues bahkan gagal lolos ke babak 16 Besar setelah finis pada urutan ketiga Grup E.
Hasil itu seperti tak termaafkan manajemen klub, dan Di Matteo dipecat hanya delapan bulan setelah menjadi manajer.
4. Antonio Conte (2016-2018)
Antonio Conte diboyong Chelsea menggantikan Jose Mourinho yang hengkang pada akhir musim 2015-2016.
Ia tiba di Stamford Bridge setelah sempat menangani tim nasional Italia pada Piala Eropa 2016.
Debut Conte sangat bagus. Ia membawa Chelsea meraih 13 kemenangan beruntun di Liga Inggris, menyamai catatan Arsenal pada 2002.
Alhasil, Chelsea pun sukses menjuarai Liga Inggris saat musim 2016-2017 masih menyisakan dua pertandingan.
Chelsea era debut Conte juga mencatat rekor kemenangan terbanyak di liga, yaitu 30 kemenangan dari 38 pekan.
Manajemen Chelsea lalu mengganjar pria berusia 51 tahun tersebut dengan perpanjangan kontrak.
Seperti beberapa pendahulunya, musim kedua Conte tak secemerlang musim perdana.
Conte memang masih bisa mempersembahkan trofi Piala FA pada musim 2017-2018.
Namun, di liga, The Blues hanya finis pada urutan kelima dan tak lolos ke Liga Champions.
Hasil itu membuat pihak klub berubah pikiran dan membukakan pintu keluar untuk Conte dari Stamford Bridge.
Nama Frank Lampard bukan sosok asing untuk Chelsea. Dia adalah bintang klub pada era 2001-2014.
Lampard lalu kembali ke klub yang membesarkan namanya pada musim 2019-2020 berbekal riwayat menangani Derby County.
Kinerja Lampard tak memenuhi ekspektasi.
Ia memang sempat membawa Chelsea finis pada urutan keempat Liga Inggris pada musim 2019-2020.
Namun, Chelsea kini masih terseok-seok pada urutan kesembilan di liga domestik.
Mereka juga hanya satu kali menang pada lima pertandingan terakhir di Liga Inggris.
Ditulis BolaSport.com sebelumnya, kabar pemecatan Lampard pertama kali diberitakan oleh jurnalis Telegraph, Matt Law.
Kemudian, beberapa jurnalis kenamaan Inggris lainnya juga melaporkan hal serupa.
Pakar transfer Italia, Fabrizio Romano menyatakan jika Chelsea telah dikecewakan oleh Frank Lampard dalam beberapa minggu terakhir.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar