"Tetapi, saat poin yang sama itu, kami kurang menahan sedikit," ucap Hendra.
Baca Juga: Quartararo Mengaku Tak Pernah Bermimpi Akan Gantikan Rossi di Yamaha
Hendra pun mengakui bahwa permainan sang lawan memang kuat, terutama pada pertahanannya. Selain itu, kesalahan sendiri pun tidak terhindarkan, terutama saat poin-poin kritis.
"Kurang lebih permainan mereka (Sol-gyu/Seung-jae) sama seperti pertandingan sebelumnya. Memang mereka kuat defense-nya. Tadi juga kami tidak mudah mati saat defense."
"Nah dari situ kami balik serang, itu banyak mendapat poin. Tetapi saat poin-poin kritis, kami malah banyak mati sendiri," kata Hendra.
Meski kalah pada pertandingan kedua, Ahsan/Hendra tetap punya peluang maju ke semifinal. Pasalnya, di laga pembuka, Rabu (27/1/2021), mereka menang atas Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Rusia).
Untuk itu, di pertandingan ketiga sekaligus yang terakhir pada babak penyisihan grup B, Jumat (29/1), Ahsan/Hendra harus bisa menggusur wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Pada pertemuan ketujuhnya lawan wakil Negeri Jiran ini sangat krusial. Hal ini akan menjadi penentu lolos atau tidaknya sang juara World Tour Finals 2019 maju ke babak semifinal.
Rekor pertemuan Ahsan/Hendra dan Aaron Chia/Wooi Yik adalah 5-1. Kemenangan terakhir didapat Ahsan/Hendra di penyisihan grup BWF World Tour Finals 2019, dengan skor 21-19, 21-16.
"Untuk pertandingan besok, kami harus siap capek sajalah. Performa mereka (Aaron Chia/Wooi Yik) juga lagi bagus. Jadi yang penting besok main saja dengan maksimal," tutur Hendra yang bersama Ahsan menjadi juara All England 2019 ini.
Baca Juga: Justin Gaethje Ingin Bisa Balas Dendam ke Dustin Poirier
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar