Belum selesai sampai di situ, Ronaldo bikin sensasi karena pulang dari Portugal ke Italia dalam kondisi positif virus menggunakan pesawat ambulans pribadi.
Dia tak menjalani karantina di negara kelahirannya itu sampai dinyatakan negatif.
Sepulangnya dari Portugal, ia baru menjalani isolasi mandiri selama 19 hari sebelum dinyatakan pulih.
Rangkaian kejadian ini menimbulkan babak perselisihan saling balas komentar antara dirinya dan Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora.
Tak lama kemudian, sensasi lain dibikin Ronaldo pada masa libur Natal.
Dia bersama keluarganya terbang ke Dubai guna menghadiri seremoni Globe Soccer Awards.
Ronaldo diperbolehkan pergi dengan izin alasan pekerjaan.
Namun, tidak seperti warga biasa kebanyakan, "Sang Sultan dari Madeira" tak diwajibkan menjalani karantina lagi sepulangnya dari luar negeri.
Baca Juga: VIDEO - Jadi Manusia Langka seperti Ronaldo dan Messi, Ribery Acak-acak Torino di Usia 37 Tahun
Dijelaskan oleh otoritas berwenang di Turin bahwa para pesepak bola seperti Ronaldo mengikuti protokol terpisah.
Spadafora sempat menyentilnya dengan mengatakan sang bintang telah menunjukkan sikap arogan.
Menurut sang menteri, seharusnya Ronaldo sebagai tokoh terkenal bisa memberikan contoh baik kepada masyarakat dalam menghadapi situasi pandemi.
"Popularitas dan kemampuan seorang pemain tak lantas membuat mereka berhak menjadi arogan, tidak menghormati institusi, dan berbohong," ujarnya, dikutip BolaSport.com dari Sportmediaset.
"Justru semakin orang terkenal, dia harus semakin merasa bertanggung jawab untuk berpikir sebelum bicara dan memberikan contoh yang baik," tutur politisi Partai Movimente 5 Stelle tersebut.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Gazzetta.it, Sportmediaset.mediaset.it |
Komentar