BOLASPORT.COM - Bukan cuma sekali Cristiano Ronaldo dituding menyalahi regulasi penegakan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19.
Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo, kembali menyita perhatian khalayak sejak tengah pekan kemarin
Namun, kali ini bukan tentang kiprahnya di lapangan hijau.
Ronaldo terlibat kontroversi karena diduga melakukan pelanggaran protokol pembatasan sosial dengan berlibur ke daerah zona oranye atau terdampak serius oleh bahaya COVID-19.
Melalui unggahan yang beredar di Instagram, Ronaldo diketahui bermain ski dengan Georgina Rodriguez dalam rangka perayaan ultah ke-27 sang kekasih.
Penyerang top asal Portugal itu berkendara dari Turin kira-kira selama dua jam ke Valle d'Aosta.
Baca Juga: Ronaldo Langgar Protokol COVID-19 bareng Kekasih, Pirlo: Bukan Tanggung Jawab Saya
Baca Juga: Langgar PSBB demi Main Ski dengan Kekasih, Cristiano Ronaldo Terancam Didenda
Dalam kondisi normal, tentu lumrah saja seseorang menjalani liburan romantis, tetapi tidak di masa pandemi ini.
Regulasi di Italia menyatakan siapa pun tak boleh meninggalkan atau masuk region terdampak bahaya, kecuali ada bukti izin untuk bekerja, studi, atau menjalankan tugas kesehatan dan keperluan mendesak lain.
Pihak berwenang bakal melakukan investigasi terhadap kasus dugaan pelanggaran protokol ini.
Jika terbukti salah, Ronaldo akan dijatuhi denda 400-1.000 euro atau sekitar 6,8-17 juta rupiah.
Jelas duit sebanyak itu sangat remeh buat ukuran sultan berpendapatan 528 miliar rupiah per tahun.
Namun, pelanggaran ini bisa berakibat buruk terhadap citranya di masyarakat.
CR7 menerima banyak cibiran di medsos karena dia bebas melakukan segala hal, walau itu melanggar, dengan status kebintangannya.
Dikutip BolaSport.com dari La Gazzetta dello Sport, Ronaldo dan Georgina tiba di lokasi liburan singkat mereka pada Selasa (26/1/2021) setelah sesi latihan pagi di Juventus.
Ronaldo sudah janjian dengan pelatih Andrea Pirlo untuk tidak dilibatkan dalam partai kontra SPAL di perempat final Coppa Italia.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Berulah dan Dituding Langgar Protokol Kesehatan di Italia
Superstar berusia 35 tahun itu menginap di Hotel Le Massif Courmayeur, sebuah resor pegunungan supermewah.
Mereka menghabiskan waktu di sana secara tenang, sampai sebuah postingan yang memperlihatkan keduanya naik mobil salju beredar di medsos dan mengusik petugas berwenang.
Pada Kamis (28/1/2021), Georgina juga mengunggah foto mereka sedang berenang di sebuah fasilitas spa mewah yang diyakini lokasinya bukan di Turin.
Hal tersebut bukan kontroversi pertama yang dilakukan Cristiano Ronaldo di tengah pandemi COVID-19.
Pada Oktober lalu, dia melanggar aturan karantina dengan meninggalkan gelembung isolasi klub di hotel Juventus.
Padahal, agar bisa meninggalkan lokasi tersebut, seseorang harus menjalani 3 kali tes terlebih dahulu.
Kala itu, Ronaldo meninggalkan isolasi untuk memperkuat timnas Portugal.
Di Portugal, dia berkumpul bersama rekan-rekannya tanpa menerapkan protokol kesehatan, lalu positif terpapar virus korona.
Baca Juga: Menteri Olahraga Italia vs Cristiano Ronaldo: Mentang-mentang Jago, Jangan Arogan
Belum selesai sampai di situ, Ronaldo bikin sensasi karena pulang dari Portugal ke Italia dalam kondisi positif virus menggunakan pesawat ambulans pribadi.
Dia tak menjalani karantina di negara kelahirannya itu sampai dinyatakan negatif.
Sepulangnya dari Portugal, ia baru menjalani isolasi mandiri selama 19 hari sebelum dinyatakan pulih.
Rangkaian kejadian ini menimbulkan babak perselisihan saling balas komentar antara dirinya dan Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora.
Tak lama kemudian, sensasi lain dibikin Ronaldo pada masa libur Natal.
Dia bersama keluarganya terbang ke Dubai guna menghadiri seremoni Globe Soccer Awards.
Ronaldo diperbolehkan pergi dengan izin alasan pekerjaan.
Namun, tidak seperti warga biasa kebanyakan, "Sang Sultan dari Madeira" tak diwajibkan menjalani karantina lagi sepulangnya dari luar negeri.
Baca Juga: VIDEO - Jadi Manusia Langka seperti Ronaldo dan Messi, Ribery Acak-acak Torino di Usia 37 Tahun
Dijelaskan oleh otoritas berwenang di Turin bahwa para pesepak bola seperti Ronaldo mengikuti protokol terpisah.
Spadafora sempat menyentilnya dengan mengatakan sang bintang telah menunjukkan sikap arogan.
Menurut sang menteri, seharusnya Ronaldo sebagai tokoh terkenal bisa memberikan contoh baik kepada masyarakat dalam menghadapi situasi pandemi.
"Popularitas dan kemampuan seorang pemain tak lantas membuat mereka berhak menjadi arogan, tidak menghormati institusi, dan berbohong," ujarnya, dikutip BolaSport.com dari Sportmediaset.
"Justru semakin orang terkenal, dia harus semakin merasa bertanggung jawab untuk berpikir sebelum bicara dan memberikan contoh yang baik," tutur politisi Partai Movimente 5 Stelle tersebut.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Gazzetta.it, Sportmediaset.mediaset.it |
Komentar