BOLASPORT.COM - Blunder yang dilakukan UFC ketika merancang pertandingan terakhir Khabib Nurmagomedov disebut telah mengacaukan persaingan di divisi kelas ringan.
Persaingan di divisi kelas ringan memanas dengan hadirnya para petarung papan atas serta potensi pensiunnya sang juara bertahan, Khabib Nurmagomedov.
Ada beberapa nama yang dianggap pantas ikut bersaing dalam perebutan gelar seperti Dustin Poirier, Charles Oliveira, Michael Chandler, hingga Justin Gaethje.
Dustin Poirier menjadi petarung terdepan setelah menegaskan statusnya sebagai penantang gelar nomor satu.
Baca Juga: Punya Rekor Ciamik, Kamaru Usman Tak Mau Ngoyo Kejar Status GOAT
Kemenangan atas Conor McGregor pada UFC 257 (24/1/2021) membuat Poirier dijagokan untuk tampil dalam laga perebutan gelar kelas ringan berikutnya.
Namun begitu, situasi aneh terjadi ketika Poirier malah membuka peluang untuk menepi dari persaingan.
Poirier mengaku siap memberikan tempat apabila UFC lebih memilih menghadapkannya dengan Chandler alih-alih Oliveira yang dianggapnya lebih pantas.
"Jika mereka ingin Chandler bertanding untuk gelar juara, dan dia sedang meminta untuk laga perebutan gelar, biarkan saja mereka bertanding," ujar Poirier, dilansir dari MMA Junkie.
Baca Juga: Jagoan MMA Keturunan Raja Belanda Siap Hadapi Siapa Saja demi Gelar UFC
"Saya akan mundur dan menontonnya saja," imbuh petarung berjuluk Diamond tersebut.
Sikap aneh Poirier tersebut ikut ditanggapi oleh Gaethje selaku penantang gelar lain di kelas ringan.
Gaethje menilai penolakan Poirier tersebut dikarenakan blunder yang dilakukan UFC ketika merancang pertandingannya dengan Nurmagomedov pada UFC 254.
Kala itu UFC lebih memilih menunjuk Chandler yang baru saja pindah dari Bellator untuk menjadi cadangan bagi duel Nurmagomedov vs Gaethje.
Meski Chandler punya latar belakang sebagai juara kelas ringan tiga kali di Bellator, keputusan UFC itu membuat petarung lain kurang senang.
Gaethje juga menuding UFC tidak serius mempersiapkan duel Poirier kontra jawara kelas ringan lain, Tony Ferguson, yang awalnya diprediksi menjadi co-main UFC 254.
"Itulah kebenarnnya. Anda ingat bagaimana kesalnya Tony dan Dustin ketika pertandingan mereka batal," ujar Gaethje.
"UFC mungkin hanya tinggal menambahkan 50-100 ribu dolar ke dalam kontrak tetapi mereka tak dapat menemukan kesepakatan ketika kedua petarung siap bertanding."
Baca Juga: Dustin Poirier Nilai Charles Oliveira Layak Raih Gelar Kelas Ringan UFC
Pernyataan Presiden UFC, Dana White, bahwa Poirier menolak duel dengan Ferguson karena bayaran yang kurang disebut Gaethje semakin memperburuk situasi.
"Mereka membawa masalah itu ke hadapan publik dan itu bukan tindakan yang benar. Sebagai petarung saya tidak suka," tutur Gaethje menyambung.
"Saya tahu itulah alasan Dustin tidak ingin menghadapi Chander untuk gelar juara saat ini karena mereka melakukan hal yang kotor pada Oktober lalu."
"Saya tidak tahu, tetapi saya sangat yakin," imbuhnya.
Meski tidak setuju dengan keputusan UFC tersebut, Gaethje mengaku tidak berminat untuk pindah ke ajang lain.
Gaethje bersyukur bisa mendapat bayaran pantas dari pertandingannya kontra Nurmagomedov pada Oktober lalu.
Gaethje berharap bisa segera bertanding untuk menghapus rekor buruk akibat kekalahan dari Nurmagomedov.
"Ini adalah ajang yang tepat untuk menunjukkan kemampuan di level tertinggi. Saya mencoba lebih mengutamakan kepentingan perusahaan sejak awal," tandasnya.
Gaethje sendiri tengah dikaitkan dengan pertandingan melawan Chandler. Bak gayung bersambut, Gaethje disebut manajernya membuka pintu untuk rencana tersebut.
Baca Juga: Dana White Ungkap Petarung Terhebat dan Terbaik di UFC Saat Ini
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MMAjunkie.com |
Komentar