Meski begitu, Poirier menilai kerusakan yang ditimbulkan Nurmagomedov terhadap tubuhnya masih kalah dibanding Jim Miller dan Justin Gaethje.
Miller dan Gaethje sebenarnya petarung yang pernah dikalahkan oleh Poirier, masing-masing pada 2017 dan 2018.
Walau berhasil mengalahkan keduanya, Poirier merasakan sakit yang luar biasa akibat dari pertarungan itu.
Baca Juga: UFC Harus 'Mengemis' kepada GSP jika Ingin Kembali Lawan Khabib Nurmagomedov
Dimulai dari bentrokannya dengan Miller pada UFC 208, Poirier mengalami cedera parah pada betisnya setelah terus menerus menerima tendangan.
"Jim Miller menyerang betis saya dan saya harus masuk rumah sakit, kaki saya benar-benar bengkak," tutur Poirier, dilansir dari Middle Easy.
"Mereka ingin membedah kaki saya untuk mengurangi tekanan yang ada, itu sungguh-sungguh tidak nyaman," ucapnya menambahkan.
Setelah Miller, Poirier juga pernah dibuat menderita ketika berduel denan Gaethje.
Dipaksa bertarung hingga ronde keempat sebelum menang via TKO, Poirier pulang dengan kondisi paha yang sangat parah.
"Gaethje meninggalkan rasa sakit yang paling lama karena sebagian otot paha saya robek," ucap Poirier menutup.
Baca Juga: Dustin Poirier: Duel Lawan Nate Diaz Hanya Sebatas Hiburan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | middleeasy.com |
Komentar