BOLASPRORT.COM - Mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, menyesal setelah tidak dapat mempertahankan posisinya di Ducati.
Jorge Lorenzo pernah memperkuat Ducati selama dua musim setelah dia memutuskan untuk pergi dari tim pabrikan Yamaha pada akhir musim 2016.
Jorge Lorenzo mengalami pasang surut tatkala mengendari motor Ducati Desmosedici GP bersama rekan setimnya, Andrea Dovizioso.
Penampilan Jorge Lorenzo bersama Ducati tidak terlalu buruk, hanya saja dia terlalu lambat dalam beradaptasi dengan kuda besinya.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Terkejut Yamaha Buang Valentino Rossi ke Tim Satelit
Lorenzo mengalami paceklik kemenangan dan 'hanya' meraih tiga hasil podium pada musim pertamanya bersama Ducati.
Pembalap berjuluk Por Fuera itu kembali mengalami kesulitan pada awal musim kedua.
Situasi tersebut membuat Lorenzo berada dalam tekanan, lebih-lebih nilai kontraknya dengan Ducati terbilang sangat besar.
Lorenzo akhirnya keluar dari Ducati. Ironisnya, pengumuman tersebut dikeluarkan Lorenzo setelah meraih kemenangan perdana dengan Ducati.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Ungkap Penyebab Dia Batal Gabung Aprilia pada 2021
Lorenzo akhirnya pindah ke Repsol Honda. Sayangnya, keputusannya tersebut malah berbuah petaka.
Pemenang lima gelar juara dunia itu tak sanggup beradaptasi dengan motor Honda.
Cedera tulang punggung semakin menghalangi Lorenzo untuk bisa mengulangi performa kompetitifnya.
Lorenzo akhirnya pensiun dari MotoGP pada 2019. Dia mengakhiri kontraknya bersama Honda setahun lebih awal dari kesepakatan semula.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Ungkap Penyebab Dia Batal Gabung Aprilia pada 2021
Kepindahan dari Ducati ke Honda menjadi salah satu peristiwa yang disesali Lorenzo dalam karier balapannya.
Dalam interviu dengan Corriere dello Sport, Lorenzo merasa Ducati akan memperpanjang kontraknya jika dia bisa meraih kemenangan lebih cepat.
Lorenzo merasa bahwa dia memiliki kesempatan emas pada balapan MotoGP San Marino 2017.
Sayangnya, Lorenzo harus menyudahi balapan tersebut pada lap keenam setelah terjatuh ketika berada di posisi terdepan.
Baca Juga: Jorge Lorenzo: Langkah Yamaha Tendang Valentino Rossi adalah Hal Logis
"Sebuah hal yang selalu saya sesali adalah gagal memenangi balapan di Misano pada 2017, ketika saya memimpin lalu terjatuh," kata Lorenzo, dilansir dari Motosan.
"Saya yakin jika saya memenangi balapan itu saya akan memperpanjang kontrak dengan Ducati pada musim dingin dan mungkin menjadi juara dunia bersama mereka."
Repsol Honda sebenarnya bukan satu-satunya opsi bagi Lorenzo ketika memilih hengkang dari skuad Borgo Panigale.
Lorenzo berpeluang untuk kembali ke Yamaha.
Namun begitu, bukan tim pabrikan yang menginginkannya melainkan Petronas SRT yang kala itu merencanakan debut di kelas premier.
"Kesuksesan datang terlambat dan satu-satunya hal yang dapat saya lakukan adalah menemukan tim lain dan itu adalah Repsol Honda," ucap Lorenzo.
"Jika saya memilih Petronas Yamaha SRT, ceritanya akan berbeda," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Ayah Jorge Lorenzo Sebut Marc Marquez Bisa Cetak Sejarah pada MotoGP
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar