Ahli medis merangkap youtuber, Brian Sutterer, menerangkan saraf peroneus berperan mengendalikan otot tungkai kaki.
Alhasil, wajar apabila McGregor sempat kesulitan untuk berdiri.
Saraf peroneus memang rentan terhadap cedera. Saraf tersebut kurang telindungi karena terletak cukup dekat dengan permukaan kulit.
"Area inilah yang diincar para petarung UFC untuk bisa melakukan tendangan ke arah betis yang efektif," kata Sutterer, dilansir dari Give Me Sport.
"Begitu dia [McGregor] menempatkan beban di kaki kanannya, dia benar-benar akan merasa tidak nyaman," sambung pria yang kerap menganalisa cedera yang terjadi di jagat olahraga.
Baca Juga: Henry Cejudo Tebar Hikmah Dibalik Kekalahan Conor McGregor dari Dustin Poirier
Cedera tersebut memaksa McGregor untuk menjalani masa rehat wajib selama 180 hari, atau sekitar 6 bulan, demi mencegah potensi cedera lebih parah.
Tentu saja, seperti dikutip dari Talk Sport, McGregor bisa kembali bertanding lebih cepat apabila mendapatkan izin dari tim medis di UFC.
McGregor sendiri masih berkutat dengan pemulihan cederanya. Setidaknya, itulah yang terlihat dalam unggahan terbaru The Notorious di Instagram.
Baca Juga: Terlihat Istri Dustin Poirier Berkunjung ke Ruang Ganti Conor McGregor pada UFC 257, Ada Apa?
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | TalkSport.com, mirror.co.uk, Givemesport.com |
Komentar