BOLASPORT.COM - Pemain FC Utrecht, Bagus Kahfi, mengaku pernah saling beradu kata-kata kotor dengan saudara kembarnya sendiri, Bagas Kaffa.
Saat Indra Sjafri masih dipercaya PSSI untuk mengasuh timnas kelompok usia, Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa adalah bintang di timnas U-16 dan U-19 Indonesia.
Pemain kembar asal Magelang itu selalu mengisi skuad inti andalan Indra Sjari, baik di timnas U-16 maupun timnas U-19 Indonesia.
Bagus yang menggawangi lini depan dan Bagas di lini depan seakan menjadi motor bagi skuad Garuda Muda dalam bertanding.
Baca Juga: Juventus Vs AS Roma - Rekor Apik I Bianconeri di Kandang Kala Jamu Il Giallorossi
Hasilnya, duo kembar dan rekan-rekannya mampu mempersembahkan sejumlah prestasi untuk timnas U-16 dan timnas U-19 Indonesia.
Misalnya saja menjadi juara Piala AFF U-16 2018 dan mengantarkan timnas U-19 Indonesia ke Piala Asia U-19 2020 yang sudah batal.
Ternyata, di balik kerja sama apik yang ditunjukkan oleh Bagus dan Bagas di lapangan, tersimpan sebuah rahasia perseteruan.
Dalam wawancara di kanal Youtube Marc Klok, Bagus mengaku bahwa sebenarnya dia dan Bagas sering cekcok saat bertanding.
Baca Juga: Ini Posisi yang Dipilih Asnawi Mangkualam di Ansan Greeners FC
Tak jarang, kata-kata kotor saling terlontar di antara keduanya.
"Kadang kami sering berantem pas di lapangan, kalau kami sama-sama lagi di timnas Indonesia," ucap Bagus seperti dikutip Bolasport.com.
Meski begitu, Bagus menjelaskan bahwa pertengkaran di lapangan dengan Bagas justru menjadi motivasi yang melecut kedua pemain muda itu untuk berkembang.
Pertengkaran antardua saudara kandung itu bukannya merenggangkan hubungan, melainkan justru semakin mempererat ikatan di antara mereka.
Baca Juga: 99 Persen Petarung UFC Dipandang Lebih Baik daripada Conor McGregor
Bagus dan Bagas juga semakin bisa belajar banyak soal kerjasama di lapangan lewat konflik-konflik kecil.
"Itu menjadi motivasi saya dan dia untuk saling menyemangati," tutur Bagus.
"Walaupun dengan berantem dan dengan kata-kata kotor, tapi saya tahu itu hal baik buat saya dan dia tahu itu hal baik buat Bagas."
"Jadi itu jadi motivasi kami berdua (untuk berkembang) lewat berantem," pungkasnya.
Baca Juga: Bergabung dengan Ansan Greeners FC Jadi Batu Loncatan Asnawi Mangkualam untuk Tembus Eropa
Sejak 2020 lalu, pecinta sepakbola Indonesia sudah tidak bisa melihat penampilan Bagus dan Bagas dalam satu seragam tim yang sama.
Cedera panjang yang dialami Bagus saat membela Garuda Select membuatnya tidak pernah dipanggil Shin Tae-yong untuk membela timnas U-19 Indonesia.
Padahal, Bagas menjadi salah satu pemain andalan juru taktik 51 tahun itu di skuad Garuda Nusantara.
Bagas Kaffa tak pernah absen dalam setiap pemusatan latihan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Kini, dua saudara kembar itu semakin terpisahkan setelah Bagus resmi menjadi pemain FC Utrecht.
Setidaknya, Bagus akan berada di Belanda selama 18 bulan dengan kemungkinan kontraknya diperpanjang selama dua tahun jika mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya di hadapan tim pelatih dan manajemen FC Utrecht.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Youtube Marc Klok |
Komentar