Ditambah lagi, Messi masih menerima bonus sebesar 115 juta euro atau sekitar Rp 1,93 triliun karena mau memperpanjang kontrak baru.
Alhasil, besarnya gaji yang diterima Messi diindikasikan menjadi salah satu penyebab kebangkrutan Barcelona.
Dengan semakin menipisnya dompet Blaugrana, gaji Messi yang super besar tersebut pun sangat tidak mungkin untuk dibayar.
Baca Juga: Ada Seseorang yang Ingin Hancurkan Barcelona dengan Membocorkan Kontrak Lionel Messi
Apalagi, Messi sampai saat ini belum memperpanjang kontraknya yang akan berakhir pada Juni 2021.
Spekulasi mengenai kepergian Messi dari Camp Nou pun semakin tinggi dan ramai dibicarakan.
Dua klub kaya raya Eropa, Paris Saint-Germain dan Manchester City, disebut-sebut menjadi pihak yang paling difavoritkan untuk mendatangkan Messi.
Namun, kandidat Presiden Barcelona, Joan Laporta, yakin kalau kapten timnas Argentina tersebut akan bertahan.
Bahkan, Laporta mengaku kalau dirinya selalu diajak ngobrol oleh Messi.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Marca |
Komentar