Terkait kemitraan, Agung pun tidak tinggal diam. Dalam kepengurusannya, nakhoda baru PP PBSI ini menyebutkan bahwa siapapun yang akan bermitra dengan PBSI konsepnya tidak lagi charity, melainkan corporate branding.
Baca Juga: Daftar Wakil Indonesia pada Swiss Open 2021, Ada Marcus/Kevin dan Anthony Ginting
Tujuannya, memberikan ruang terbuka bagi siapapun yang mau bermitra dengan PBSI.
"Kami ngin membangun sebuah tata kelola yang transparan dan akuntabel, sehingga nantinya kalau ada swasta yang ingin berpartisipasi di PBSI, sifatnya saling menguntungkan."
"Hak dan kewajibannya juga menjadi jelas, yang pasti memberikan ruang bagi siapapun yang mau bermitra dengan PBSI. Nanti ke depan yang kita lakukan tidak dalam pola charity, tetapi corporate branding," ujar Agung.
Meski belum diumumkan, Agung menyebut sudah ada beberapa perusahaan yang bermitra atau memberikan sponsor kepada PBSI. Ia berjanji hal ini akan menjadi yang pertama diumumkan saat pelantikan pengurus PP PBSI.
"Hal yang paling pertama diumumkan saat pelantikan adalah Komite Manajemen Eksekutif. Saat ini perusahaan atau BUMN yang mau memberikan sponsor kepada kami tidak bisa memberikannya sekarang ini karena saya tidak bisa menerima."
"Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PP PBSI tidak boleh terlibat, baik secara langsung, maupun tidak langsung dalam pengelolaan keuangan," ujar Agung saat ditanya perihal sponsor.
"Untuk sistem keuangan, kam siapkan lengkap di sini. Nanti standar pengelolaan keuangannya, sistem akuntansinya kami siapkan, kebijakannya juga kami buat," ucap Agung.
Baca Juga: Sirkuit Termas de Rio Hondo Belum Pasti Dapat Diperbaiki dalam 6 Bulan Pasca Kebakaran
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar