The Apprentice: ONE Championship Edition menawarkan adegan realitas yang intens dengan drama yang tinggi, biasanya dikejar dengan batasan waktu yang telah ditentukan.
Semua peserta dibuat stres karena waktu terus berputar.
Dalam kehidupan nyata, orang terbiasa bekerja dengan tenggat waktu yang berputar.
Saat para kandidat berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan tugas agar mencapai tujuan mereka, pemirsa dapat belajar bahwa waktu sangat penting dalam urusan bisnis yang berisiko tinggi.
2. Kejamnya Persaingan
Dunia bisnis tidak diragukan lagi kekejamannya.
Siapa pun yang pernah bekerja di sebuah perusahaan pasti bisa membuktikan fakta soal kekejaman tersebut.
Orang-orang selalu bersaing satu sama lain, berjuang untuk mencapai puncak, bahkan mengorbankan rekan kerja mereka.
The Apprentice: ONE Championship Edition hampir sama dalam hal ini.
Sebanyak 16 peserta semuanya berasal dari latar belakang yang berbeda, tetapi juga semuanya bersaing untuk mendapatkan tawaran pekerjaan sebesar 250 ribu dolar AS untuk bekerja sebagai anak didik Chairman dan CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong.
Baca Juga: Ada Wakil Indonesia di The Apprentice: ONE Championship Edition
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | ONE Championship |
Komentar