Baca Juga: Dipinjamkan ke Klub Tajikistan, Gelandang Borneo FC Siap Jalani Lembaran Baru
Ruddy mengaku dirinya khawatir timnas U-22 Indonesia hanya jadi 'mainan' bagi negara lawan yang sepak bolanya sudah lama berjalan setelah pandemi COVID-19 ini.
Menurutnya pemusatan latihan yang telah dilakukan selama ini tidak ada artinya bila kompetisi sepak bola lama berhenti.
"Takutnya kami lama tidak ada kompetisi, timnas ini jadi bulan-bulanan di SEA Games, itu yang kami khawatirkan," ujar Ruddy.
Baca Juga: Sulut United Jadi Opsi Pertama jika Natanael Siringoringo Kembali ke Indonesia
"Sebagus-bagusnya TC tapi kalau tidak ada kompetisi, tidak ada persaingan, atmosfer pertandingannya tidak dapat."
"Sebagus-bagusnya pelatih dan pemain timnas, kalau lama tidak diasah juga pasti menurun dan berkurang," tambahnya.
Ruddy Widodo sendiri mengaku pesimistis Indonesia dapat mengimbangi tuan rumah SEA Games yakni Vietnam.
Baca Juga: Ini Dia Alasan PSMS Medan dan Sriwijaya FC Ikut Turnamen Pramusim
Sejauh ini diketahui sepak bola Vietnam sudah mulai kembali aktif meski pandemi COVID-19 masih eksis di sebagian belahan bumi.
"Apalagi tuan rumah SEA Games nanti Vietnam. Yang notabene kemarin SEA Games (2019) tuan rumahnya Filipina, finalnya Indonesia versus Vietnam (dan Vietnam menang)," ujar sang GM Arema FC.
"Apalagi sekarang mereka tuan rumah. Ditambah disana sepak bola tidak berhenti sama sekali. Tentu akan berbeda kesiapannya," tambahnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Surya Malang |
Komentar