Dengan hadirnya kembali kompetisi usai vakum setahun lamanya, Ruddy percaya kompetisi akan berdampak besar pada perfoma timnas U-22 Indonesia.
Apabila kompetisi kembali ditangguhkan, ia menyebut Garuda Muda hanya menjadi mangsa di turnamen Internasional.
“Kami, Arema FC sebagai insan sepak bola ini merinding," kata Ruddy.
"Dalam artian, sepak bola ini kan suka tidak suka adalah olahraga yang paling digandrungi di dunia, khususnya di Asia Tenggara ini. Nah, sedangkan sepak bola ini tidak bisa instan."
“Takutnya lama tidak ada kompetisi, timnas ini jadi bulan-bulanan di SEA Games,” tutur dia.
Baca Juga: Tak Tahan Tinggalkan Klub yang Dimimpikan Sejak Kecil, Angga Saputra Minta Maaf
Meski timnas U-22 Indonesia masih rutin menjalankan program pemusatan latihan, Ruddy menilai usaha tersebut kurang efektif ketimbang adanya wadah kompetisi.
Kompetisi bisa menjadi sarana pemain mengasah dan mengembangkan kemampuan.
Yang ia takutkan timnas U-22 malah tampil jeblok di turnamen yang membuat para pendukung merasa kecewa.
“Nah itu kita harus mempersiapkan diri, begitu tampil di SEA Games, timnas tidak ada prestasi semuanya mencibir, itu jangan sampai,“ tegasnya.
Oleh karena itu, Ruddy Widodo berharap, pihak keamanan sesegera mungkin mengeluarkan izin kompetisi.
Apalagi, waktu yang dimiliki timnas U-22 Indonesia untuk menghadapi SEA Games 2021 sudah tidak banyak lagi.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | kompas |
Komentar