BOLASPORT.COM - Arema FC berharap kompetisi Liga 1 2021 direstui penyelenggaraanya demi masa depan timnas Indonesia.
Izin keramaian dari kepolisian yang tak turun-turun masih menjadi pokok permasalahan nasib kompetisi.
Meski begiru, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru tak patah arang dan terus bekerja keras meraihnya.
Sebelumnya, federasi dan operator kompetisi telah memberikan gambaran perihal menggulirkan kompetisi kepada pihak kepolisian dalam rakor pada Rabu (10/2/2021).
Antusias PSSI dan PT LIB pun mendapat apresiasi dari sejumlah pihak, termasuk Arema FC.
Baca Juga: Pemain Asing Garuda Select Jadikan Latihan di Inggris Sebagai Sarana Adaptasi
Tim berjuluk Singo Edan ini meyakini pemaparan yang diberikan PSSI dan PT LIB akan berbuah manis.
Sebab, mereka telah menjelaskan seluk beluk membangkitkan kegiatan olahraga di masa pandemi.
“Sebetulnya sudah menjadi gambaran simulasi walaupun belum sempurna mungkin hanya sedikit-sedikit. Semoga bisa menjadi pertimbangan stakeholder Polri untuk mengukur,” ujar General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo, dikutip dari Kompas.com, Senin (15/2/2021).
“Tinggal yang harus dipoles pernyataan dari Ketua Umum PSSI soal nobar (nonton bareng) yang tidak diperbolehkan,“ imbuhnya.
Dengan hadirnya kembali kompetisi usai vakum setahun lamanya, Ruddy percaya kompetisi akan berdampak besar pada perfoma timnas U-22 Indonesia.
Apabila kompetisi kembali ditangguhkan, ia menyebut Garuda Muda hanya menjadi mangsa di turnamen Internasional.
“Kami, Arema FC sebagai insan sepak bola ini merinding," kata Ruddy.
"Dalam artian, sepak bola ini kan suka tidak suka adalah olahraga yang paling digandrungi di dunia, khususnya di Asia Tenggara ini. Nah, sedangkan sepak bola ini tidak bisa instan."
“Takutnya lama tidak ada kompetisi, timnas ini jadi bulan-bulanan di SEA Games,” tutur dia.
Baca Juga: Tak Tahan Tinggalkan Klub yang Dimimpikan Sejak Kecil, Angga Saputra Minta Maaf
Meski timnas U-22 Indonesia masih rutin menjalankan program pemusatan latihan, Ruddy menilai usaha tersebut kurang efektif ketimbang adanya wadah kompetisi.
Kompetisi bisa menjadi sarana pemain mengasah dan mengembangkan kemampuan.
Yang ia takutkan timnas U-22 malah tampil jeblok di turnamen yang membuat para pendukung merasa kecewa.
“Nah itu kita harus mempersiapkan diri, begitu tampil di SEA Games, timnas tidak ada prestasi semuanya mencibir, itu jangan sampai,“ tegasnya.
Oleh karena itu, Ruddy Widodo berharap, pihak keamanan sesegera mungkin mengeluarkan izin kompetisi.
Apalagi, waktu yang dimiliki timnas U-22 Indonesia untuk menghadapi SEA Games 2021 sudah tidak banyak lagi.
"Ya bahasanya kemarin kan pemaparan PSSI dikaji lebih dalam oleh Polri, mudah-mudahan izin kompetisi bisa keluar,” kata pria asal Madiun itu.
“Test case-nya bisa turnamen atau apalah, yang penting kegiatan sepak bola itu harus disegerakan karena tidak bisa langsung instan.”
“Apalagi, tuan rumahnya Vietnam, kemarin kan finalis bersama timnas Indonesia dan kompetisi tidak berhenti pula,” tuturnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | kompas |
Komentar