BOLASPORT.COM - Pemain AC Milan, Fikayo Tomori, mempertanyakan manfaat pesepak bola memiliki media sosial di tengah maraknya perundungan dunia maya (cyber bullying) yang dialami sejumlah pemain di Twitter, Facebook, dan Instagram.
Sejumlah pesepak bola menjadi sasaran perundungan bernada rasialisme di media sosial.
Beberapa di antaranya adalah pemain Chelsea, Antonio Ruediger, serta Axel Tuanzebe dan Anthony Martial (Manchester United).
Serangkaian kejadian itu membuat Fikayo Tomori mengatakan semua media sosial harus berusaha lebih keras untuk melawan diskriminasi.
Kalau tidak, semua manfaat yang diberikan platform tersebut akan sia-sia.
“Instagram, Twitter, dan Facebook harus bertindak. Mereka tidak boleh membiarkan orang membuat akun palsu dalam tempo 10 menit untuk memberikan hinaan bernada rasialis,” ucap pemain yang kini merumput di Liga Italia bersama AC Milan, dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.
“Mereka harus memberikan tindakan dan mengidentifikasi orang-orang ini agar mendapatkan sanksi sepadan karena kita tahu hal itu tidak benar,” kata Tomori.
Baca Juga: Kalah dari Klub Promosi dan Digusur Inter Milan dari Puncak, AC Milan Adakan Pertemuan Darurat
Pemain yang dipinjam AC Milan dari Chelsea tersebut pun mempertanyakan faedah bermedia sosial jika para pelaku perundungan masih berkeliaran bebas.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Sky Sports |
Komentar