BOLASPORT.COM - Mantan juara kelas berat WBC, Deontay Wilder, disebut tidak memiliki sifat ksatria menyusul kekalahan dari Tyson Fury pada Februari tahun lalu.
Deontay Wilder sebelumnya telah membeberkan beberapa kecurangan yang terjadi saat pertandingan tinju melawan Tyson Fury yang berakhir dengan kehilangan sabuk juara kelas berat WBC.
Alasan pertama dari Deontay Wilder adalah dia menyalahkan kostum yang dipakai saat menuju arena segi empat ternyata menguras energi.
Dia melanjutkan dengan menuduh mantan pelatihnya, Mark Breland, menaruh sesuatu diminumannya sehingga mempengaruhi performa saat berlaga.
Baca Juga: Promotor Anthony Joshua Makin Yakin Deontay Wilder Sudah Gila
Selain itu, Wilder juga merasa Breland sengaja melemparkan handuk (menyerah) agar dia kehilangan sabuk juara kelas berat WBC.
Bahkan yang lebih parah lagi, petinju asal Amerika Serikat tersebut menuduh Fury menyembunyikan benda keras dalam sarung tinju miliknya hingga akhirnya menelan kekalahan.
Dari seluruh tuduhan tersebut, Wilder disebut hanya mengada-ada dan menyebar kebohongan semata.
Pernyataan ini dilemparkan oleh promotor Tyson Fury, Bob Arum, yang menyamakan Wilder dengan mantan Presiden AS, Donald Trump, karena sama-sama suka menebar kebohongan.
Baca Juga: Sejak Kalah dari Tyson Fury, Karier Deontay Wilder Disebut Sudah Usai
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar