BOLASPORT.COM - Pelatih Paris Saint-Germain, Mauricio Pochettino, berpengalaman menghadapi Barcelona sebagai pemain maupun pelatih di klub rival lokal Blaugrana, Espanyol.
Untuk pertama kali dalam beberapa tahun terakhir, Mauricio Pochettino kembali ke Catalunya, wilayah yang berjasa membesarkan namanya di dunia sepak bola.
Namun, kali ini bukan mudik ke Espanyol, klub yang dia bela sebagai pemain (1994-2001, 2004-2006) dan pelatih (2009-2012).
Pochettino menyambangi Catalunya buat bertamu ke markas klub rival domestik Espanyol, Barcelona, kini sebagai arsitek Paris Saint-Germain.
Duel Barcelona vs PSG mentas di leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Camp Nou, Selasa (16/2/2021) atau Rabu dini hari WIB.
Menurut data Transfermarkt yang dikutip BolaSport.com, Pochettino berpengalaman 11 kali menghadapi Barcelona setelah banting setir menjadi pelatih.
Baca Juga: Barcelona vs PSG - Tanpa Neymar, Paris Malah 80 Persen Raih Kemenangan
Rekornya versus El Barca amburadul, baik saat menukangi Espanyol dalam lakon Derbi Barceloni maupun bersama Tottenham Hotspur.
Pochettino hanya sekali menang, 4 kali imbang, dan kalah pada 6 kesempatan.
Namun, satu-satunya kemenangan itu justru paling dikenang.
Tepatnya kejadian tersebut muncul di laga pekan ke-24 Liga Spanyol 2008-2009.
Pochettino sebagai pelatih debutan dianggap melakukan hal mustahil dengan membawa Espanyol menang di Camp Nou.
Disebut mustahil karena Espanyol kala itu adalah juru kunci klasemen, sedangkan Barcelona duduk di singgasana.
Apalagi, Barca saat itu berada di salah satu periode terbaik sepanjang sejarah mereka di bawah asuhan Pep Guardiola.
Lionel Messi cs menggila di akhir musim 2008-2009 dengan menyabet enam atau semua gelar yang tersedia untuk diraih alias sextuple.
Baca Juga: Bayern Muenchen Raih Sextuple, tapi Bukan Tim Tersukses di Kolong Langit
Laga di Camp Nou itulah yang menjadi setitik cela di musim gemerlap Barcelona.
Pochettino sukses mematikan tiki-taka Pep dengan strategi gerilya di luar perkiraan.
Umumnya tim-tim kecil akan bertahan sangat dalam menunggu serangan Barca, tetapi Espanyol malah menggempur secara konstan dengan 5 pemain serang sekaligus.
Di akhir laga, Espanyol mempermalukan tuan rumah 2-1 melalui dua gol eks gelandang Barcelona, Ivan de la Pena.
Anak asuh Pep cuma membalas satu gol via tembakan Yaya Toure.
Messi, yang kala itu belum genap 22 tahun, sukses dibikin mandul, pun dengan Samuel Eto'o dan Thierry Henry.
Lebih istimewa, itulah kemenangan pertama Pochettino di Liga Spanyol sebagai pelatih, plus kemenangan perdana Espanyol di kandang tetangganya dalam 27 tahun!
Pochettino sampai bingung-bingung sendiri.
"Saya tak tahu bagaimana kami melakukannya," ujarnya mengenang kemenangan langka itu, dikutip BolaSport.com dari SkySports.
Baca Juga: Prakiraan Susunan Pemain Barcelona Vs PSG - Reuni Neymar dan Lionel Messi Batal Terjadi
"Espanyol ada di dasar klasemen dan Barcelona di puncak. Semua orang bilang kami akan mati dan tak punya peluang."
"Namun, Anda juga selalu butuh sedikit keberuntungan," ucapnya menyinggung kartu merah pemain Barca, Seydou Keita, di babak pertama ketika itu.
"Sungguh kemenangan spesial dan memori yang sulit dipecaya," ujar pria 48 tahun itu.
Dua belas tahun pascakejadian di luar nalar tersebut, Pochettino membidik kemenangan lagi bersama klub yang kali ini jauh lebih berkualitas, Paris Saint-Germain.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Transfermarkt.com, SkySports.com |
Komentar