Padahal, Yoo Jae-hoon tengah terkendala masalah lisensi pelatihnya yang masih ditahan federasi Korea Selatan karena belum menyelesaikan pendidikan.
“Saya tidak bisa ikut pelatih timnas karena masalah lisensi. Tapi coach Shin bantu sama saya, jadi tetap saya masuk bagian staf pelatih timnas. Tapi saat ini status saya belum resmi bagian pelatih,” ujar Jae-hoon kepada Bolasport.com, Mei 2020.
“Memang dari awal coach Shin meminta saya bergabung sebagai pelatih kiper. Tapi karena ada masalah bulan Desember kemarin, jadi tertahan.”
“Jadi untuk sementara posisi lebih banyak membantu penerjemah khusus anak-anak kiper dan saya sambil belajar program latihan dari coach Kim Hae-woon karena dia punya pengalaman cukup bagus,” tutur Jae-hoon.
Baca Juga: Klub yang Dilatih Kurniawan Dwi Yulianto tidak Tertarik Mentas Level Asia
Di satu sisi, Yoo Jae-hoon bukan lah nama asing dalam skena sepakbola Tanah Air.
Jae-hoon telah sembilan musim berkarier di Indonesia sebelum akhirnya memutuskan gantung sepatu pada 2019 lalu.
Selama sembilan musim berkarier di Indonesia, Yoo Jae-hoon menghabiskan kariernya selama enam musim di Persipura.
Pada 2015, ia sempat pindah ke Bali United dan menjadi kapten pertama Serdadu Tridatu di ajang resmi sampai akhirnya kembali pindah ke Persipura pada 2016.
Yoo yang terakhir membela Barito Putera ini pun bisa dibilang pemain asing tersukses di Indonesia.
Dia menjadi satu-satunya kiper asing yang sanggup menyabet gelar juara Liga Indonesia, bahkan sampai tiga kali.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | instagram/@pace_yoojaehoon |
Komentar