BOLASPORT.COM - Asisten pelatih timnas Indonesia, Yoo Jae-hoon, menyamakan tugas menukangi skuad Garuda dengan sukarelawan yang tak dibayar.
Menjadi bagian dari tim pelatih timnas Indonesia tentu membawa kebanggaan tersendiri bagi seseorang yang mendapat kesempatan itu.
Tak jarang, label tim pelatih timnas Indonesia memiliki beban dan tanggung jawab moral yang cukup besar.
Pasalnya, timnas Indonesia dicintai oleh banyak orang di Tanah Air.
Baca Juga: Buntut Panjang Sanksi FIFA, PSM Terancam Keluar dari Liga 1 2021
Ada harapan besar yang harus dipikul oleh para pemain dan juga tim pelatih timnas demi mengharumkan nama bangsa.
Di sisi lain, ada juga pihak yang menyamakan pekerjaan sebagai tim pelatih timnas Indonesia dengan sukarelawan dalam aksi kemanusiaan.
Setidaknya hal itulah yang dirasakan oleh asisten pelatih Shin Tae-yong, Yoo Jae-hoon.
Hal itu tampak lewat unggahan Yoo Jae-hoon di akun Instagram pribadinya, Rabu (17/2/2021).
Baca Juga: Pelatih Bali United Rutin Pantau Dua Pemain Ini di Luar Negeri
Mantan kiper Persipura Jayapura itu mengunggah momen-momen saat dirinya menemani latihan timnas U-22 Indonesia yang memang sedang menggelar pemusatan latihan.
Yoo Jae-hoon menyematkan caption yang bertuliskan "Judulnya: Kegiatan Sukarelawan Gratis" dalam bahasa Korea.
Seperti diketahui, kegiatan sukarelawan gratis alias tidak dibayar selama ini identik dengan aksi-aksi kemanusiaan.
Dalam peristiwa bencana alam misalnya, pemerintah biasanya membutuhkan sukarelawan yang tidak dibayar untuk membantu evakuasi korban.
Baca Juga: Indonesian Racing Team Gresini untuk Moto3 Kenalkan Livery Motif Batik
View this post on Instagram
Beberapa kelompok independen juga biasanya menjadi sukarelawan tanpa dibayar yang bergerak sendiri atas hati nurani.
Bisa jadi, Yoo Jae-hoon menganggap tugas di timnas Indonesia sebagai gerak nuraninya yang ingin memajukan sepakbola Indonesia, dan bukan dalam arti tidak dibayar secara harafiah.
Pada Mei 2020 lalu, Yoo Jae-hoon juga sempat menceritakan awal mula dirinya bisa 'terdampar' ke timnas Indonesia.
Waktu itu Shin Tae-yong memintanya secara langsung untuk menjadi bagian dari staf pelatih timnas Indonesia.
Baca Juga: Seakan Tak Bosan, Kapten Persib Lakukan Kegiatan yang Sama Sejak Tahun Lalu
Padahal, Yoo Jae-hoon tengah terkendala masalah lisensi pelatihnya yang masih ditahan federasi Korea Selatan karena belum menyelesaikan pendidikan.
“Saya tidak bisa ikut pelatih timnas karena masalah lisensi. Tapi coach Shin bantu sama saya, jadi tetap saya masuk bagian staf pelatih timnas. Tapi saat ini status saya belum resmi bagian pelatih,” ujar Jae-hoon kepada Bolasport.com, Mei 2020.
“Memang dari awal coach Shin meminta saya bergabung sebagai pelatih kiper. Tapi karena ada masalah bulan Desember kemarin, jadi tertahan.”
“Jadi untuk sementara posisi lebih banyak membantu penerjemah khusus anak-anak kiper dan saya sambil belajar program latihan dari coach Kim Hae-woon karena dia punya pengalaman cukup bagus,” tutur Jae-hoon.
Baca Juga: Klub yang Dilatih Kurniawan Dwi Yulianto tidak Tertarik Mentas Level Asia
Di satu sisi, Yoo Jae-hoon bukan lah nama asing dalam skena sepakbola Tanah Air.
Jae-hoon telah sembilan musim berkarier di Indonesia sebelum akhirnya memutuskan gantung sepatu pada 2019 lalu.
Selama sembilan musim berkarier di Indonesia, Yoo Jae-hoon menghabiskan kariernya selama enam musim di Persipura.
Pada 2015, ia sempat pindah ke Bali United dan menjadi kapten pertama Serdadu Tridatu di ajang resmi sampai akhirnya kembali pindah ke Persipura pada 2016.
Yoo yang terakhir membela Barito Putera ini pun bisa dibilang pemain asing tersukses di Indonesia.
Dia menjadi satu-satunya kiper asing yang sanggup menyabet gelar juara Liga Indonesia, bahkan sampai tiga kali.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | instagram/@pace_yoojaehoon |
Komentar