Juara Euro 1980 bersama timnas Jerman itu mengatakan klub-klub saat ini terlalu membayar mahal para pemain bintang.
Contohnya adalah perekrutan Neymar Junior dari Barcelona ke PSG pada 2017 yang bisa menghabiskan dana sebesar 222 juta euro atau sekitar Rp 3,77 triliun.
Sejak saat itu, nilai pasaran dan gaji pemain di klub-klub Eropa menurut Rummenigge semakin tidak masuk akal.
Baca Juga: Permalukan Barcelona, Mbappe Bakal Selevel dengan Ronaldo dan Messi
"Dalam sepuluh tahun terakhir kami semua melakukan kesalahan, karena kami telah menghabiskan lebih banyak uang untuk pemain dan agen," kata Rummenigge.
"Pandemi telah menunjukkan bahwa kita harus kembali ke model yang lebih rasional. Aku berharap itu mungkin, tetapi itu tidak akan mudah," tutur Rummenigge menambahkan.
Rummenigge pun menyebut dirinya telah memiliki solusi untuk mengatasi kesalahan yang selama ini sudah terjadi.
Peraih Ballond d'Or 1980 dan 1981 itu memikirkan kebijakan batas gaji untuk para pemain sepak bola.
"Batas gaji? Mungkin ini akan menjadi inisiatif yang bagus, tetapi pada tahun 2008 dengan Michel Platini sebagai Presiden UEFA dan Gianni Infantino sebagai CEO, kami pergi ke Brussel untuk melihat apakah itu jalan yang layak," ujar Rummenigge.
Baca Juga: Samai Rekor Legenda Real Madrid, Lionel Messi Rajin Bikin Gol di Liga Champions 17 Tahun Beruntun
"Para politisi itu selalu mengatakan kepada kami bahwa kami akan melawan hukum Eropa."
"Mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk membuat inisiatif baru dan memperbaiki apa yang telah kami lakukan selama sepuluh tahun terakhir," tutur Rummenigge mengakhiri.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Football Espana |
Komentar