BOLASPORT.COM - CEO Bayern Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge, menertawakan kontrak gila Lionel Messi dan membawa kesalahan sepuluh tahun terakhir.
Perbincangan soal masa depan megabintang Barcelona, Lionel Messi, selalu menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan.
Setelah sempat membuat geger dengan mengajukan diri untuk hengkang pada musim panas 2020 lalu, kini muncul pembicaraan soal gaji Messi.
Baru-baru ini terungkap kontrak kolosal yang diterima Messi di Barcelona.
Besarnya gaji La Pulga tersebut dibocorkan oleh surat kabar Spanyol, El Mundo.
Baca Juga: Xavi Hernandez Kembali Tegaskan Keinginan untuk Pulang ke Barcelona
Dalam pernyataannya, El Mundo membocorkan nilai kontrak Messi di Barcelona yang mencapai 555 juta euro atau sekitar Rp 9,42 triliun.
Kontrak yang ditandatangani Messi pada 2017 silam juga menyertakan bonus per tahun sebesar 78 juta euro atau sekitar Rp 1,32 triliun.
Belum lagi, Messi juga mendapatkan bonus sebesar 115 juta euro (sekitar Rp 1,95 triliun) sebagai bonus menerima kontrak baru.
Tak pelak, kontrak raksasa Messi itu memicu kontroversi di publik sampai saat ini.
Beberapa pihak menganggap bahwa gaji besar kapten timnas Argentina itu menjadi pemicu rapuhnya kondisi keuangan Barcelona saat ini.
Baca Juga: Barcelona Amburadul, Lionel Messi Hadapi Ujian Kesetiaan soal Cinta atau Harta
Barcelona saat ini memang tengah mengalami krisis finansial yang membuat mereka berada di ambang kebangkrutan.
Bahkan, Blaugrana tercatat memiliki utang mencapai 1,2 miliar euro atau setara dengan Rp 20,37 triliun.
Alhasil, banyak pihak yang akhirnya bereaksi dengan kondisi kontrak Messi itu, tak terkecuali CEO Bayern Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge.
Rummenigge mengaku sempat tertawa ketika mengetahui besaran gaji yang diterima oleh Lionel Messi.
Bahkan, Rummenigge juga memberikan selamat atas kontrak gila yang diterima Messi.
Baca Juga: Saat Barcelona Dipermalukan PSG, Lionel Messi Lemah dan Hancur Berkeping-keping
"Gaji Lionel Messi? Aku tertawa. Aku hanya bisa memberi selamat padanya, karena dia berhasil membuat kontrak luar biasa mahal!" ucap Rummenigge seperti dilansir BolaSport.com dari Football Espana.
Kendati demikian, Rummenigge menyebut kontrak supergila yang diterima Messi itu merupakan buah kesalahan dalam sepuluh tahun terakhir.
Juara Euro 1980 bersama timnas Jerman itu mengatakan klub-klub saat ini terlalu membayar mahal para pemain bintang.
Contohnya adalah perekrutan Neymar Junior dari Barcelona ke PSG pada 2017 yang bisa menghabiskan dana sebesar 222 juta euro atau sekitar Rp 3,77 triliun.
Sejak saat itu, nilai pasaran dan gaji pemain di klub-klub Eropa menurut Rummenigge semakin tidak masuk akal.
Baca Juga: Permalukan Barcelona, Mbappe Bakal Selevel dengan Ronaldo dan Messi
"Dalam sepuluh tahun terakhir kami semua melakukan kesalahan, karena kami telah menghabiskan lebih banyak uang untuk pemain dan agen," kata Rummenigge.
"Pandemi telah menunjukkan bahwa kita harus kembali ke model yang lebih rasional. Aku berharap itu mungkin, tetapi itu tidak akan mudah," tutur Rummenigge menambahkan.
Rummenigge pun menyebut dirinya telah memiliki solusi untuk mengatasi kesalahan yang selama ini sudah terjadi.
Peraih Ballond d'Or 1980 dan 1981 itu memikirkan kebijakan batas gaji untuk para pemain sepak bola.
"Batas gaji? Mungkin ini akan menjadi inisiatif yang bagus, tetapi pada tahun 2008 dengan Michel Platini sebagai Presiden UEFA dan Gianni Infantino sebagai CEO, kami pergi ke Brussel untuk melihat apakah itu jalan yang layak," ujar Rummenigge.
Baca Juga: Samai Rekor Legenda Real Madrid, Lionel Messi Rajin Bikin Gol di Liga Champions 17 Tahun Beruntun
"Para politisi itu selalu mengatakan kepada kami bahwa kami akan melawan hukum Eropa."
"Mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk membuat inisiatif baru dan memperbaiki apa yang telah kami lakukan selama sepuluh tahun terakhir," tutur Rummenigge mengakhiri.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Football Espana |
Komentar