Rutten menyebut terlalu besarnya godaan untuk bertanding bahkan bisa membuat petarung terjerumus ke dunia gelap.
"Banyak petarung yang hobi mabuk-mabukkan atau mengonsumsi narkoba saat karier mereka usai. Mereka mencoba menggantikan sensasi itu dengan hal lain," ujarnya.
"Mereka selalu mencari adrenalin. Jika kami menginginkannya, tidak cukup hanya satu kali, lebih banyak lebih baik, iya kan? Begitulah cara kami."
"Kami memiliki kepribadian yang adiktif, itu sangat membantu dalam latihan tetapi sangat berbahaya ketika Anda berhenti berlatih atau cedera," tandasnya.
Baca Juga: Petinju Abal-abal Malas Tantang Conor McGregor, Memang Malas atau Gengsi Bolak-balik Dicuekin?
Nurmagomedov sendiri berniat menyalurkan semangat bertarungnya ke dalam latihan dan membantu petarung muda di kampung halamannya untuk berkembang.
Juara bertahan kelas ringan UFC menegaskan tidak berminat untuk kembali bertarung dalam waktu dekat meski di sisi lain tidak menutup kemungkinan.
"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada 2022, 2023, Anda paham kan? Jadi lebih baik kita tidak membicarakannya," ujar Nurmagomedov kepada Sport24ru.
"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok. Saya bahkan tidak punya rencana untuk ke UFC dalam waktu dekat. Saya tidak punya pikiran untuk mempersiapkan pertarungan."
Baca Juga: Leon Edwards Jamin Jorge Masvidal Tak Akan Pernah Jadi Juara UFC
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | rt.com, Thesun.co.uk |
Komentar