Jadi, Greysia bertahan dengan servis backhand-nya yang penuh kesalahan sampai pelatihnya, Eng Hian, mengatakan kepadanya bahwa tidak masalah servis apa yang dia gunakan. Yang penting adalah seberapa efektif servis tersebut.
"Saya sangat bodoh," ujar Greysia Polii, yang sekarang menjadi salah satu dari sedikit pebulu tangkis yang sering melakukan servis tinggi forehand pada nomor ganda yang jarang dilakukan.
"Saya mengalami patah bahu pada 2011 dan setelah itu saya tidak bisa mendapatkan servis backhand saya. Saya selalu frustrasi dengan kelemahan saya dalam melakukan servis. Jadi saya terus mencoba, tetapi tetap saja saya akan gugup. Saya tidak tahu kenapa."
"Setelah beberapa lama merenung, saya harus menerima bahwa menolak untuk berubah adalah karena harga diri saya. Dulu saya berkata pada diri saya sendiri: "hai Grey, Anda seorang pebulu tangkis, kenapa Anda tidak bisa melakukan servis?," aku Greysia.
Pemain 33 tahun itu mengaku selalu berpikir dan tidak mendapat jawabanya.
Baca Juga: Marc Marquez Favorit pada MotoGP 2021? Alex Marquez Enggan Menjawab
"Jadi setelah merenungkan ini setelah bertahun-tahun, saya menyadari bahwa saya harus menerima kelemahan ini. Untuk bermain di level profesional, saya harus menerimanya sebagai kelemahan saya dan kemudian membuat strategi ulang," tutur Greysia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar