Mantan pelatih Aston Villa itu menilai peristiwa pembakaran tersebut bisa memberi trauma bagi para pemain muda yang menyaksikannya.
"Kami sedang latihan untuk mempersiapkan laga besok. Kejadian itu terjadi di belakang gawang dan saya sebelumnya tidak tahu sampai saya mencium bau asap dan mengira ada yang membakar sesuatu di sana," ucap Lambert dikutip Bolasport.com dari East Anglian Daily Times.
"Saya berbalik dan melihat bendera, flare, dan hal-hal lain. Pembakaran itu tidak baik, kami punya banyak pemain muda yang sedang berlatih dan itu bisa jadi pengalaman (traumatik) pertama bagi mereka."
Baca Juga: Performa Manchester City Ingatkan Neville pada Petinju Legendaris
SAVE OUR SEASON
— Blue Action (@BlueAction1878) February 15, 2021
SACK PAUL LAMBERT#ITFC #BA78 pic.twitter.com/2NEfWdPHbO
"Tapi, seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, saya tidak menganggap mereka fan Ipswich. Saya menilai mereka salah, itulah yang sebenarnya," tandasnya.
Di sisi lain, insiden kerusuhan di Ipswich Town mendapat sorotan dari mantan pemain timnas Inggris, Trevor Sinclair.
Bintang timnas Inggris era 2000-an itu menilai kerusuhan itu sebagai tanda kejatuhan klub, mengingat buruknya komunikasi antara tim dan suporter.
"Klub ini (Ipswich Town) sudah jatuh ke dasar. Hal paling penting dari fan adalah komunikasi dan transparasi," kata Trevor dikutip Bolasport.com dari East Anglian Daily Times.
Baca Juga: Park Hang-seo Ditawari Pekerjaan Lama Shin Tae-yong
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | eadt.co.uk |
Komentar