Selain itu, Matthjis de Ligt, yang merupakan eks kapten Ajax Amsterdam, juga mempelajari beragam taktik berbeda.
Baca Juga: Gestur Lionel Messi Turut Andil dalam Kemenangan Barcelona atas Elche
Taktik bertahan, terutama man-marking yang berbeda antara di Belanda dan Italia, membuat De Ligt mendapat ilmu baru.
"Bonucci adalah bek yang kuat, dia memiliki visi hebat dan sangat bagus dalam menguasai bola," kata De Ligt, dikutip BolaSport.com dari Sky Sport Italia.
"Dia bisa melakukan operan panjang dan pendek secara akurat, itu penting bagi saya karena saya tahu bahwa saya harus banyak belajar dalam hal itu."
"Penjagaan satu lawan satu milik Chiellini di dalam kotak penalti luar biasa, saya belum pernah melihat pemain seperti dia."
Baca Juga: Kembali Nirbobol di Liga Champions, Manchester City Samai Manchester United
"Saya sering mengatakan kepada Chiellini, sepertinya dia memiliki magnet di kepalanya, dia selalu dalam posisi yang tepat. Dia benar-benar luar biasa."
"Saya pikir saya dalam kondisi yang bagus secara fisik, saya merasa lebih kuat dan lebih cepat."
"Saya juga belajar banyak hal secara taktik sejak datang ke Italia."
"Di Ajax, kami melakukan banyak penjagaan satu lawan satu, sedangkan di Serie A lebih bersifat mengamankan zona wilayah pertahanan."
"Oleh karena itu, memiliki pengalaman dari kedua sistem membuat saya menjadi pemain yang lebih bagus," ucap De Ligt melanjutkan.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | football-italia.net, Sky Sport Italia |
Komentar