"Kami sedang latihan untuk mempersiapkan laga besok. Kejadian itu terjadi di belakang gawang dan saya sebelumnya tidak tahu sampai saya mencium bau asap dan mengira ada yang membakar sesuatu di sana," ucap Lambert dikutip Bolasport.com dari East Anglian Daily Times.
"Saya berbalik dan melihat bendera, flare, dan hal-hal lain. Pembakaran itu tidak baik, kami punya banyak pemain muda yang sedang berlatih dan itu bisa jadi pengalaman (traumatik) pertama bagi mereka."
"Tapi, seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, saya tidak menganggap mereka fan Ipswich. Saya menilai mereka salah, itulah yang sebenarnya," tandasnya.
Kini, tuntutan suporter Ipswich Town terjawab sudah.
Paul Lambert beserta asistennya, Stuart Taylor, dan Ipswich Town mencapai kesepakatan untuk berpisah secara baik-baik.
"Saya ingin berterima kasih sedalam-dalamnya kepada Paul dan Stuart atas pelayanan mereka di Ipswich Town selama dua setengah tahun terakhir," ucap pemilik Ipswich Town, Marcus Evans, seperti dikutip Bolasport.com dari situs resmi klub.
"Saya menikmati hubungan baik dalam pekerjaan dengan Paul selama ini dan dia telah memberi banyak hal positif untuk klub."
"Namun, setelah berdiskusi selama beberapa hari, jelas ada perbedaan pendapat di antara kami soal hal-hal yang menjadi prioritas," tutur Evans.
Baca Juga: VIDEO - Memang Monster, Romelu Lukaku Tak Mempan Dibegal 4 Bek
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | ITFC.co.uk |
Komentar