BOLASPORT.COM - Eks presiden Barcelona ditangkap karena skandal Barcagate di mana dia diduga menggunakan buzzer bayaran untuk menjatuhkan Lionel Messi cs.
Kabar mengejutkan muncul dari klub raksasa Spanyol, Barcelona, pada Senin (1/3/2021) waktu setempat.
Mantan presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, ditangkap oleh polisi.
Kesatuan Polisi Catalunya, Mossos d'Esquadra, juga melakukan penggerebekan terhadap kantor Barcelona.
Operasi yang dilakukan Kepolisian Catalunya itu menindaklanjuti adanya dugaan skandal Barcagate di kubu manajemen Barcelona.
Baca Juga: Gantikan Ronald Koeman, Mikel Arteta Bakal Jadi Pelatih Baru Barcelona
Selain Bartomeu, ada nama-nama lain yang juga ikut diringkus, yakni Oscar Grau (CEO Barcelona) dan Roman Gomez Ponti (kepala bagian legal).
Lantas, apa sebenarnya skandal Barcagate yang menjerat mantan presiden Barcelona tersebut?
Dilansir BolaSport.com dari Marca, skandal Barcagate mulai muncul ke permukaan setelah sekelompok anggota yang menyebut dirinya Dignitat Blaugrana membuat pengaduan.
Kelompok tersebut membuat keluhan terkait cerita yang disampaikan oleh perusahaan I3 Ventures.
Perusahaan tersebut diduga memiliki hubungan dengan Barcelona terkait kegiatan buzzer.
Baca Juga: Barcelona Habiskan Rp 16 Miliar untuk Rusak Reputasi Lionel Messi?
Pada 17 Februari 2020, media Spanyol Cadena SER sempat menyebutkan kalau Barcelona telah bekerja sama dengan I3 Ventures sejak 2017.
Perusahaan yang dimiliki oleh Carlos Ibanez itu diduga menjadi pihak yang melakukan kegiatan buzzer.
Barcelona membayar I3 Ventures untuk menggunakan enam akun Facebook berbeda demi menaikkan citra Bartomeu di media sosial.
Tak hanya itu, Bartomeu disebut-sebut membayar I3 Ventures untuk menjatuhkan citra lawan politik dan para pemain yang menentangnya.
Beberapa pemain yang dijatuhkan namanya antara lain Lionel Messi, Gerard Pique, Carles Puyol, dan mantan pelatih, Pep Guardiola.
Baca Juga: Bartomeu Dipolisikan, Presiden Barcelona yang Temukan Lionel Messi Beri Pembelaan
Masih dalam laporan yang sama, Barcelona diberitakan mengeluarkan biaya sebesar 1 juta euro atau sekitar Rp17,21 miliar per tahun untuk membayar I3 Ventures.
Namun, pihak manajemen Barcelona yang dipimpin Bartomeu melaporkan pada klub kalau uang yang mereka keluarkan hanya 200 ribu euro.
Itu artinya ada potensi korupsi juga dalam kasus tersebut karena adanya indikasi mark up anggaran yang dilakukan oleh Bartomeu dan komplotannya.
Selain I3 Ventures, kabarnya Barcelona juga menggandeng perusahaan lain, seperti NSG Social Science Ventures SL, Tantra Soft SA, Digital Side SA, Big Data Solutions SA dan Futuric SA.
Seluruh perusahaan tersebut rupanya masih satu manajemen dengan I3 Ventures yang dikelola oleh Carlos Ibanez.
Baca Juga: Eks Presiden Barcelona Ditangkap, Ini Komentar Dua Kandidat Penerusnya
Kala itu, Barcelona sempat menyanggah pemberitaan yang dikeluarkan oleh Cardena SER tersebut.
Bartomeu bahkan secara tegas akan menghentikan kerja sama dengan I3 Ventures kalau memang ada indikasi buzzer bayaran.
Pernyataan Bartomeu itu sebenarnya sempat cukup meyakinkan karena ada laporan dari audit eksternal yang mendukung.
Perusahaan audit yang disewa Barcelona, PriceWaterhouseCoopers, pun menyampaikan kalau tidak ada kegiatan kotor yang dilakukan dalam manajemen Blaugrana.
Akan tetapi, investigasi tetap dilakukan hingga akhirnya pada Senin kemarin polisi menggerebek kantor Barcelona dan menangkap Bartomeu.
Baca Juga: Mantan Presiden Barcelona dan 'Musuh' Lionel Messi Ditahan Polisi
Sampai saat ini, kabar terbaru soal nasib Bartomeu masih belum turun secara pasti.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Marca |
Komentar