BOLASPORT.COM - Liga Inggris dikabarkan darurat penyalahgunaan setelah tiga pemain diketahui mengoplos pil tidur dengan vodka dalam sebuah pesta.
Liga Inggris kembali harus menghadapi masalah baru di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Setelah mengalami berbagai permasalahan terkait protokol kesehatan dan keamanan para pemain di tengan pandemi, kini Liga Inggris harus menghadapi masalah penyalahgunaan obat.
Hal itu diketahui setelah media Inggris, The Sun, mengeluarkan sebuah laporan mengejutkan.
Dalam laporan The Sun yang dikutip BolaSport.com, ada seorang pemain Liga Inggris yang diketahui menyalahgunakan obat Zopiclone dan Zolpidem.
Baca Juga: Dalam Urusan Meraih Kemenangan, Everton Lebih Jago dari Liverpool
Zopiclone dan Zolpidem sendiri merupakan obat berbentuk pil untuk mengobati amnesia atau sering disebut dengan obat 'tidur'.
Pemain yang tidak dibuka identitasnya itu mencampurkan Zopiclone dan Zolpidem ke dalam minuman beralkohol jenis vodka dalam sebuah pesta.
Selain pemain tersebut, kabarnya ada dua pemain lain yang juga terlibat dalam tindakan berbahaya itu.
Ketiga pemain tersebut bahkan disebut-sebut sebagai pemain bintang di Liga Inggris.
Pemain pertama bisa dibilang sebagai salah satu pemain paling berbakat di generasinya saat ini.
Baca Juga: Liverpool 'Usir' Diogo Jota dari Hotel Gara-gara Hal Ini
Namun, performanya mulai menurun di sesi latihan karena seringnya mengonsumsi oplosan obat tidur dengan vodka.
Pemain kedua dikabarkan merupakan seorang pemain profesional yang sudah cukup berpengalaman.
Sementara itu, pemain ketiga disebut-sebut sebagai salah satu wonderkid di Liga Inggris yang memiliki prospek cerah dalam kariernya.
Isu tersebut rupanya dibenarkan oleh salah satu klinik yang menangani rehabilitasi kecanduan obat-obatan, Sporting Chance.
View this post on Instagram
Sporting Chance sendiri merupakan lembaga yang didirikan oleh legenda Arsenal, Tony Adams.
Baca Juga: Sudah Hampir 4 Tahun, Chelsea Tak Sanggup Lagi Jungkalkan Manchester United
Bek tengah yang merengkuh 4 gelar Liga Inggris bersama Arsenal itu mendirikan Sporting Chance untuk membantu para pemain sepak bola yang bergantung pada obat-obatan.
Bahkan, Adams mengaku kalau Sporting Chance mendapat pengaduan lebih banyak soal kecanduan obat di masa pandemi kali ini.
Dilansir BolaSport.com dari Sportbible, CEO Sporting Chance, Colin Bland, mengaku khawatir dengan kondisi Liga Inggris saat ini.
Menurutnya, kecanduan yang dialami oleh para pemain Liga Inggris sudah seperti rutinitas.
Para pemain bahkan nekat untuk mengakses obat-obatan tersebut di pasar gelap karena tidak mendapat izin untuk membeli secara bebas.
Baca Juga: Tumbangkan Sheffield United, Liverpool Bangun dari Mimpi Buruk di Liga Inggris
View this post on Instagram
"Ada bantuan di sana, dari kami, Premier League, dan klub mereka, tetapi lebih sulit untuk menyampaikan pesan karena lockdown. Ini menciptakan badai yang sempurna," ujar Bland.
"Beberapa pemain akan punya kebiasaan, di mana itu sudah menjadi rutinitas."
"Orang lain akan mengalami gangguan kecanduan dan ini adalah obat pilihan mereka."
"Beberapa akan tahu bahwa mereka memiliki masalah dan mencari bantuan. Namun, yang lain tidak akan atau akan bersikeras bahwa mereka tidak memiliki masalah."
Baca Juga: Ditahan Imbang Chelsea, Manchester United Masih Melempem Lawan Raksasa Liga Inggris
"Atlet elite, pesepakbola, mencampurkan alkohol dalam dosis besar untuk alasan itu dan ini menjadi masalah yang berkembang."
"Mereka tidak akan diresepkan dalam jumlah yang mereka gunakan, jadi mereka sering beralih ke pasar gelap."
"Mari kita perjelas, menggunakan obat yang diresepkan di luar dosis yang ditentukan adalah penyalahgunaan obat."
"Jika itu tidak cukup, kotak tablet memperingatkan agar tidak menggunakan alkohol sehingga mencampur keduanya, sekali lagi, itu adalah penyalahgunaan obat."
"Tidak ada cara untuk melepaskan diri darinya. Ini dunia suram yang mereka tempati," tutur Bland menambahkan.
Baca Juga: Gareth Bale Akhirnya Buka Suara Terkait Kondisinya di Tottenham
Para pemain Liga Inggris pun sebenarnya akan sulit ketahuan apakah mereka kecanduan mengoplos pil 'tidur' dengan vodka.
Pasalnya, dalam tes anti-doping, pil 'tidur' tersebut masuk kategori C yang tidak dilarang penggunaannya.
Sampai berita ini turun, belum ada kabar lebih lanjut mengenai siapa pemain yang terlibat dalam kasus penyalahgunaan obat-obatan ini.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Sportbible, The Sun |
Komentar