BOLASPORT.COM - Persebaya Surabaya resmi memperkenalkan Satria Tama sebagai penjaga gawang tim untuk musim 2021 ini.
Setelah resmi diperkenalkan, Satria Tama pun berbagi cerita dan impiannya selama mengarungi sepak bola di Indonesia.
Bergabung dan bermain untuk Persebaya Surabaya menjadi salah satu mimpi Satria Tama sejak kecil.
Eks Madura United itu bahkan berbagi cerita bagaimana awal mula ia menjadi Bonek, julukan untuk pendukung Persebaya Surabaya.
Baca Juga: PT LIB Blak-blakan Terkait Drawing Turnamen Piala Menpora 2021
Semua berawal saat kecil, dia sudah mulai dikenalkan sepak bola oleh sang ayah.
Tak tanggung-tanggung, pemain berusia 24 tahun itu sering diajak menonton pertandingan tim berjulukan Bajul Ijo tersebut pada awal-awal era 2000-an.
Tim yang dulunya bermarkas di Stadion Gelora 10 November, Surabaya itu bahkan memiliki tempat khusus di hati Satria Tama sejak saat ini hingga sekarang.
Berawal dari Bonek kecil, Satria Tama bertekad untuk memperkuat Persebaya saat dewasa.
Mimpi itu terus dipupuk oleh Satria Tama hingga akhirnya bisa terwujud saat dirinya beranjak dewasa.
Baca Juga: Mike Tyson Vs Evander Holyfield, Trilogi Petinju 112 Tahun Segera Terjadi
"Saya sudah jadi Bonek sejak kecil. Waktu masih nonton di Gelora 10 November, saya katakan pada diri saya sendiri bahwa saya harus bisa bermain untuk Persebaya saya sudah dewasa," ujar Satria Tama sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman resmi Persebaya.
Tak hanya itu, Satria bahkan megungkapkan bagaimana perjuangannya saat masih muda dengan harapan bisa memperkuat Persebaya.
Satria menceritakan bahwa ia pernah bergabung dengan Sekolah Sepak Bola (SSB) milik Persebaya, dengan harapan bisa memperkuat tim saat dewasa.
"Makanya saya pilih SSB Indonesia Muda. Saya berharapnya bisa gabung Persebaya karena kan IM tim internalnya Persebaya. Latihan dulu di lapangan Pacar Keling. Saya juga merasakan tanding di Karanggayam," ucapnya.
Baca Juga: Egy Maulana Vikri Bisa Tembus Starting XI Lechia Gdansk, Syaratnya Jadi Bek Kanan
Namun, langkah itu tak berjalan dengan baik, sebab saat itu dualisme Persebaya membuat masalah internal kacau.
Sehingga, pemain kelahiran Sidoarjo itu harus memilih untuk keluar dari SSB Indonesia Muda dan bergabung dengan tim WCP Akademi, Gresik.
Setelah itu, Satria Tama pun memulai awal kariernya sebagai pesepak bola profesional pada 2016 dan membela tim lokal Gresik yakni Pesegres Gresik United.
Lucunya, banyak masyarakat mengira pemain berusia 24 tahun itu berasal dari Gresik karena memulai karier di Kota Gresik.
Baca Juga: Arema FC Dapat Hikmah di Balik 'Pengusiran' dalam Piala Menpora 2021
Namun, Satria tak bisa berbohong, darah yang mengalir di darahnya sedari kecil hingga dewasa adalah darah orang Surabaya.
"Setelah ada masalah internal saya pindah ke WCP, punya coach Widodo. Dari sana saya akhirnya mulai karir di Persegres. Gara-gara itu saya dikiranya orang Gresik, padahal ya aku arek Suroboyo," tuturnya.
Baca Juga: Pesan dari Persita Tangerang kepada 5 Pemain yang Berbondong-bondong Pamit
Oleh karena itu, setelah bergabung dengan tim impiannya, Persebaya, Satria Tama semakin bersemangat.
Satria bertekad bisa memberikan yang terbaik selama di Surabaya dan tentunya ia ingin bisa membawa tim asal Kota Pahlawan itu keluar sebagai jawara nantinya.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Persebaya |
Komentar