BOLASPORT.COM - Petarung kelas ringan UFC, Conor McGregor, disarankan untuk melupakan tinju untuk kembali meraih kemenangan.
Kekalahan baru saja didapatkan oleh Conor McGregor ketika mendapat panggung utama pada UFC 257 di Abu Dhabi, Januari lalu.
Datang dengan status unggulan, Conor McGregor justru dihabisi Dustin Poirier melalui technical knockout (TKO) pada ronde kedua.
Catatan ini kembali menodai rekor pertarungan McGregor di MMA.
Baca Juga: Kalau Dustin Poirier Pintar, Khabib Nurmagomedov Sudah Kalah
Setelah menjajal tinju dengan menghadapi Floyd Mayweather Jr. pada 2017, McGregor cuma menang sekali dalam tiga pertarungan.
Catatan ini terlihat kontras dengan rekor McGregor sebelumnya (21-3), tepatnya ketika sukses mengawinkan gelar juara kelas bulu dan kelas ringan UFC.
Situasi sulit yang dialami McGregor menjadi sorotan mantan ratu tinju dunia, Claressa Shields.
Bintang tinju yang kini beralih ke MMA melihat petarung berjuluk The Notorious itu kalah karena telah kehilangan fokus di MMA.
Baca Juga: Pantas Mudah Dijotos Israel Adesanya, Ternyata Si Hulk UFC Tiru Kesalahan Conor McGregor
Shield menyarankan McGregor harus benar-benar memiliki mentalitas petarung MMA dan membuang mentalitas petinju di dalam dirinya.
"Dia harusnya berpikir bahwa semua bagian tubuh adalah senjata," kata Shields kepada Betway Insider, dikutip BolaSport.com dari Thesun.co.uk.
"Saya tahu dia pernah bertinju lawan Floyd, tetapi dia harus mematikan mode tinju dan fokus pada MMA setidaknya tiga sampai empat bulan," sambung dia lagi.
McGregor telah digadang-gadang bakal melakoni trilogi Poirier pada musim panas mendatang.
Baca Juga: Dustin Poirier Minta Conor McGregor Tak Usah Berlagak Jadi Pria Baik
Shields mendukung McGregor untuk membalas kekalahannya dari Poirier.
Namun, pemilik gelar juara kelas berat WBA, WBC, IBO, IBF tersebut kembali mengingatkan McGregor untuk fokus pada MMA saja.
Posisi kuda-kuda juga disebut Shields krusial. Dia meminta McGregor untuk kembali ke gaya bertarungnya yang lama.
"Salah satu kakinya terlalu condong ke depan. Dia menempatkan terlalu banyak beban di kakinya, itu lebih seperti kuda-kuda petinju," ujar Shields.
Baca Juga: UFC 259 - Israel Adesanya Mau Buktikan Si Kurus Bisa Hajar Si Berotot Lagi
"Dia harus kembali memiliki kaki yang ringan agar bisa bergerak lebih cepat dan eksplosif.
"Dia harus menggunakan seluruh atributnya, tidak hanya pukulan tetapi juga kaki, lutut, dia perlu kembali menjadi petarung yang kreatif."
Shields merasa bahwa untuk bisa sukses di dunia tinju dan MMA secara bersamaan bukan perkara yang mudah.
"Sulit sekali untuk mematikan mentalitas petinju dan mencoba menyalakan mentalitas sebagai petarung MMA," ujar Shields.
"Ketika Anda melakukan keduanya itu sulit, Anda harus kuat secara mental dan fisik."
"Jadi, saya hanya bisa membayangkan setelah keluar dari oktagon begitu lama, pikirannya masih menyesuaikan diri dan mencoba melempar pukulan keras," ucap dia lagi.
Baca Juga: Dustin Poirier: Conor Mcgregor Tidak Layak Maju dalam Perebutan Gelar Kelas Ringan UFC
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Thesun.co.uk |
Komentar