BOLASPORT.COM - Presiden Juventus, Andrea Agnelli, berencana mengubah kebijakan transfer. Dengan demikian, Lionel Messi bisa batal ke Paris Saint-Germain.
Kondisi sepak bola Eropa memang benar-benar terpengaruh oleh pandemi yang tak kunjung selesai.
Banyak klub raksasa Eropa yang mengalami krisis finansial akibat pandemi COVID-19.
Barcelona sendiri sampai memiliki catatan utang mencapai 1,2 miliar euro atau sekitar Rp20,45 triliun.
Tak hanya itu, ada juga nama Real Madrid dan Juventus yang merugi dan terlilit utang akibat pandemi COVID-19.
Baca Juga: 6 PR Besar Presiden Baru Barcelona, Salah Satunya Bikin Lionel Messi Sepenuh Hati
Kondisi tersebut rupanya memunculkan wacana baru soal masa depan sepak bola Eropa.
Menurut laporan Goal International yang diliput BolaSport.com, Ketua Asosiasi Klub Eropa, Andrea Agnelli, memiliki gagasan anyar.
Agnelli mempunyai rencana untuk mengubah kebijakan transfer antarklub di Eropa.
Kabarnya, pria yang juga menjabat sebagai Presiden Juventus itu ingin membatasi biaya transfer pemain antarklub.
Agnelli berencana untuk melarang adanya transfer yang mencapai nilai ratusan juta euro antarklub Eropa, khususnya para peserta Liga Champions.
Baca Juga: Berkaca dari Cristiano Ronaldo, LaLiga bakal Siap jika Lionel Messi Pergi
Selain itu, Agnelli juga mengatakan bahwa ada wacana kebijakan larangan transfer antarklub peserta Liga Champions.
"Tidak ada transfer tiga digit antara klub peserta Liga Champions mungkin akan berarti fokus pada pemain juara di negara-negara kecil yang memungkinkan kami hanya untuk membeli pemain di sana,” kata Agnelli.
"Ini adalah elemen yang sedang kami diskusikan, tetapi tentu saja pengendalian biaya akan menjadi salah satu tantangan terbesar dalam hal reformasi ke depan," ujar Agnelli menambahkan.
Hal itu direncanakan Agnelli demi menjaga stabilitas keuangan para klub top dunia.
Terlebih lagi, biaya transfer pemain Eropa saat ini semakin tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Kondisi tersebut dipicu hengkangnya Neymar Junior dari Barcelona ke Paris Saint-Germain pada 2017 silam yang menghabiskan biaya mencapai 222 juta euro atau setara dengan Rp3,79 triliun.
Dengan demikian, ketika biaya transfer bisa ditekan, keuangan klub di Eropa bisa kembali stabil jika menghadapi kondisi darurat seperti masa pandemi.
Namun, rencana Agnelli itu rupanya tidak mendapatkan dukungan semua pihak.
Pasalnya, Presiden Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA), Aleksander Ceferin, menentang kebijakan itu.
Selain itu, Premier League juga dikabarkan menolak rencana perubahan kebijakan transfer yang diajukan oleh Agnelli itu.
Baca Juga: Viral Video Diduga Lecehkan Gadis di Hari Pemilihan, Presiden Baru Barcelona Beri Klarifikasi
Rencana kebijakan transfer yang diajukan Agnelli itu tentunya bisa berpengaruh pada potensi transfer besar yang akan terjadi musim depan.
Salah satunya adalah hengkangnya Lionel Messi dari Barcelona ke Paris Saint-Germain.
Meskipun keduanya berkemungkinan melakukan transfer dengan status agen bebas, posisi PSG dan Barcelona merupakan dua top Eropa yang sangat berpotensi kembali berlaga di Liga Champions musim depan.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada kepastian lagi mengenai kebijakan transfer yang diajukan oleh Agnelli.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Goal International |
Komentar