BOLASPORT.COM - Megabintang asal Argentina, Lionel Messi, disebut-sebut sempat mengalami kelelahan mental dan ingin segera pergi dari Barcelona.
Pembicaraan soal masa depan megabintang Barcelona, Lionel Messi, sepertinya belum selesai.
Topik tersebut kembali mencuat setelah Barcelona tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions 2020-2021.
Barcelona harus mengakui keunggulan finalis musim lalu, Paris Saint-Germain, dengan agregat 2-5.
Sebenarnya, Barcelona mampu menahan imbang PSG di leg kedua dengan skor 1-1.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Lebih Mengecewakan dari Lionel Messi karena 1 Alasan
Akan tetapi, Barcelona sudah kalah lebih dulu di leg pertama dengan skor telak 1-4.
Hasil tersebut semakin memperpanjang penderitaan Barcelona di Liga Champions.
Dalam enam musim terakhir, Barcelona gagal meraih gelar Liga Champions, yang terakhir kali mereka rengkuh pada 2015.
Dengan kekalahan tersebut pula, nasib Lionel Messi di Barcelona semakin tidak jelas.
Pasalnya, gelar Liga Champions musim ini sebenarnya bisa digunakan Barcelona untuk meyakinkan La Pulga agar tetap tinggal.
Baca Juga: Real Madrid Sumbang 2 Veteran Penghancur Dominasi Messi-Ronaldo
Namun, harapan tersebut rupanya semakin pupus seiring kekalahan mereka itu.
Di sisi lain, mantan asisten manajer Barcelona, Eder Sarabia, sedikit membuka rahasia soal kondisi Messi.
Sarabia sendiri merupakan asisten manajer dari Quique Setien yang menangani Barcelona pada musim lalu.
Dalam wawancaranya dengan El Pais yang dilansir BolaSport.com dari Marca, Sarabia menyebut kalau Messi mengalami kelelahan mental dalam beberapa tahun terakhir.
Sarabia bahkan mengaku kalau dirinya sangat sulit bekerja dengan Messi pada musim lalu.
Baca Juga: Jadi Kunci Boyong Messi, Zanetti Justru Percaya La Pulga Bakal Bertahan di Barcelona
Berbagai hal itulah yang dinilai Sarabia membuat Messi memutuskan untuk pergi dari Barcelona.
"Kami tidak bisa mendapatkan yang terbaik dari Leo, chemistry dengannya bukanlah yang kami inginkan," kata Sarabia.
"Menjadi Leo itu sangat sulit, Anda adalah pemain terbaik sepanjang masa, Anda sangat terkenal, dan Anda tidak bisa turun ke jalan. Semua itu menghasilkan kelelahan fisik dan kelelahan mental."
"Inilah mengapa dia ingin pergi," ujar Sarabia menambahkan.
Sarabia sendiri mengaku kalau Barcelona saat masa pemerintahan Josep Maria Bartomeu sebagai presiden memang sangat berantakan.
Baca Juga: Bukan Barcelona, Masa Depan Lionel Messi Ada di Klub Milik David Beckham
Sarabia mengaku kecewa menangani Barcelona saat Bartomeu menjabat sebagai presiden.
Sekali lagi, Sarabia juga menyebut kalau Messi merasakan hal yang sama dengan dirinya.
"Ketika Anda tiba di sebuah klub dan melihat hal-hal pada level fungsi yang tidak benar, wajar jika Anda kecewa," ucap Sarabia.
"Ada sesuatu yang terjadi di klub, tetapi sekarang perubahan sedang disiapkan."
"Saya tidak sendirian dalam mengatakannya, Pique dan Messi sama-sama mengatakannya."
Baca Juga: 10 Lawan Terberat Versi Thiago Silva: Ada Ronaldo, Messi, dan Pemegang Sabuk Hitam MMA
"Barcelona bukanlah tim yang siap menghadapi tantangan penting, saya tidak berdaya."
"Semua yang terjadi pada saya di Barcelona membuat saya lebih baik, termasuk kekalahan 2-8 dari Bayern Muenchen," tutur Sarabia mengakhiri.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Marca |
Komentar