BOLASPORT.COM - Pelatih Persiraja Banda Aceh, Hendri Susilo, bertekad membawa timnya meraih hasil terbaik di Piala Menpora 2021.
Meski penyelenggaraannya bisa dibilang mepet, namun Hendri percaya mampu membentuk timnya secara ideal untuk berkompetisi.
Untuk itu, dirinya akan memaksimakan skuad yang ada dengan dikombinasikan dengan para pemain muda.
"Saya cuma punya waktu 11 hari, apa yang bisa bikin? Jadi, selama 11 hari kami genjot stamina anak-anak supaya bisa mencapai 80 persen. Karena, kalau dikasih latihan yang berat akan sangat riskan terhadap pemain," ujarnya dikutip dari Serambinews.com
Baca Juga: Mantan Pemain FC Utrecht Siap Wujudkan Misi yang Tertunda Bersama PSS Sleman
Di Piala Menpora ini, Laskar Rencong ingin memberikan kesempatan pemain muda unjuk gigi, seperti M Mikail dan Ramadhan.
Selain itu, kembalinya eks bintang Persiraja, Vivi Asrizal, yang musim lalu gabung Semen Padang juga dianggap akan berpengaruh positif.
Menurut Hendri, generasi emas pemain lokal Aceh di Persiraja akan segera berakhir dalam beberapa tahun ke depan.
Mereka adalah Mukhlis Nakata, Defri Riski, dan Ferry Komul yang saat ini usinya sudah berusia kepala tiga.
Oleh karena itu, Hendri ingin mengorbitkan talenta muda asli Aceh lainnya untuk menjadi ujung tombak Persiraja di masa mendatang.
Terkait target di Piala Menpora, Hendri tak membidik hasil muluk-muluk.
Namun, ia berpesan kepada anak asuhnya untuk bermain seratus persen untuk mengharumkan tim kebanggaan warga Aceh.
"Tapi, intinya kita jangan pesimis, harus optimis menatap kompetisi ini. Jangan melihat ke tim-tim lain, kita fokus ke tim (Persiraja), dengan waktu yang ada kita maksimalkan persiapan yang lain," ujarnya.
Baca Juga: Nurhidayat Ungkap Tidak Dimainkan Shin Tae-yong di 2 Laga Uji Coba Timnas U-22 Indonesia
Lebih lanjut, Hendri Susilo berharap kondisi serba mendadak di Piala Menpora tidak terulang pada kompetisi Liga 1 2021 mendatang.
Ia meminta PSSI selaku induk sepak bola Indonesia untuk mengumumkan jadwal kompetisi Liga 1 paling telat dua hari setelah Piala Menpora berakhir.
"Jangan mendadak lagi, saya rasa kalau gini semua pelatih bermasalah, kami tim profesional, kalau mendadak-mendadak, nanti makin apa adanya percuma saja kami. Minimal kami punya persiapan setidaknya dua bulan," ujarnya.
"Takutnya kalau pemain belum siap, maka mereka bisa dapat cedera, yang tentu akan mengacaukan Persiraja kalau sempat kehilangan pemain," ujarnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Serambi News |
Komentar