BOLASPORT.COM - Barcelona dilaporkan telah diancam akan degdarasi ke kasta kedua Liga Spanyol apabila tak memberi setoran sebesar Rp 2,1 triliun ke pihak LaLiga.
Klaim tersebut datang dari mantan kandidat presiden Barcelona, Toni Friexa, pada Kamis (18/3/2021) waktu setempat.
Dalam klaimnya itu Toni Freixa menyatakan bahwa dia dan dua kandidat presiden lainnya, Joan Laporta dan Victor Vont, telah dihubungi beberapa saat sebelum pemilihan pada 7 Maret kemarin kalau terpilih nanti mereka harus menyediakan uang jaminan agar terhindar dari degradasi alias turun ke kasta kedua Liga Spanyol.
Adapun jumlah uang jaminan yang kabarnya diminta pihak Laliga adalah sebesar 125 juta euro atau sekitar Rp 1,2 triliun.
Baca Juga: Di Hari Pelantikannya, Joan Laporta Singgung Masa Depan Ronald Koeman di Barcelona
Orang yang memberi tahu hal tersebut kepada Toni Freixa adalah pelaksana tugas presiden Barcelona, Carles Tusquets.
"Tanggapan LaLiga, lebih khusus dari presidennya, Javier Tebas, adalah 'jika Anda mengizinkan pengambilan sumpah presiden baru tanpa menyetorkan jaminan bank, saya akan menurunkan Barca ke divisi dua'," kata Freixa seperti dikutip BolaSport.com dari ESPN.
"Itulah yang dijelaskan Carles Tusquets kepada ketiga kandidat," ujar Freixa menambahkan.
6) La resposta de @LaLiga, en concret de @Tebasjavier a Carles Tusquets no es va fer esperar: "si permitís la toma de posesión del nuevo presidente sin haber depositado el aval, bajaré al Barça a segunda división". Això és el que Carles Tusquets ens va explicar als 3 candidats.
— Toni Freixa (@tonifreixa) March 18, 2021
Baca Juga: Piala Menpora 2021 Jadi Ajang Evaluasi untuk Mengukur Kualitas Pemain Lokal Persiraja Banda Aceh
Tak lama setelah klaim Freixa tersebar, pihak LaLiga pun langsung memberikan tanggapannya.
Kubu LaLiga membantah ada kontak antara presiden federasi, Javier Tebas, dan Carles Tusquets selama periode pemilihan.
Selain itu, pihak LaLiga juga menyatakan bahwa kalau pun ada jaminan, itu bukan untuk menghindarkan Barcelona dari degradasi melainkan untuk menangtisipasi adanya pemilihan ulang.
"Satu-satunya kontak yang dibuat oleh LaLiga adalah dengan layanan hukum, yang meminta laporan hukum yang dikirim ke Dewan Pemilihan FC Barcelona," bunyi pernyataan pihak LaLiga.
"Tidak disebutkan penurunan kasta atau apa pun seperti yang dirujuk Freixa."
"Akhirnya, LaLiga ingin mengingatkan bahwa jika presiden klub yang baru terpilih tidak memberikan jaminan, hanya mungkin dari sudut pandang hukum untuk mengulangi pemilihan dan bukan untuk hal terkait degradasi," akhir pernyataan tersebut.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | ESPN |
Komentar