Dewa Kipas kemudian menolak melanjutkan pertandingan hingga gim keempat yang menempatkan Irene Sukandar sebagai pemenang.
Baca Juga: Ketua Umum PB Percasi Minta Novendra Kejar Grandmaster Super
Usai pertandingan, Dadang memuji kualitas permainan Irene yang kokoh.
Tak lupa, Dadang juga meminta seluruh polemik yang terjadi tidak perlu dibahas lagi dan mengambil sisi positif dari seluruh kejadian.
"Setelah ini tidak perlu lagi membahas Dewa Kipas, biarlah itu menjadi angin lalu," kata Dadang, dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.
"Kita buang negatif. Positifnya, sekarang banyak orang gemar bermain catur," sambung dia lagi.
Baca Juga: United Tractors Perkenalkan Grandmaster Baru Dari Indonesia
Adapun bagi Irene, dia senang telah menyelesaikan urusan dengan Dadang dan meminta tidak boleh ada ejekan kepada penantang yang kalah.
Menurutnya, pertandingan kali ini bukan untuk menunjukkan siapa paling hebat, namun ajang silaturahmi sesama pemain catur Indonesia.
"Setelah ini, saya meminta dan memohon publik untuk tidak menghujat Pak Dadang Subur. Sebelumnya, saya mendapatkan hujatan setelah menjadi bintang tamu podcast Deddy Corbuzier," ujar Irene, dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.
"Padahal, saya saat itu membawa data untuk menjelaskan penutupan akun Dewa Kipas. Kalau saya dengan Pak Dadang Subur, melalui pertandingan seperti ini, kami menjalin persahabatan dan silaturahmi."
"Pertandingan ini bukan ajang pembuktian (kualitas). Pertandingan ini adalah untuk menjalin persahabatan," ujar Irene Sukandar.
Baca Juga: Ikut SEA Games Sejak 2003, Susanto Megaranto Rasakan Perbedaan
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar