Skuadnya mumpuni secara materi, tapi kalah lugas dan cerdas dari Filippo Inzaghi.
Inzaghi mungkin belum level Grandmaster, tapi seperti halnya Irene, dia jauh lebih matang dalam hal jam terbang dan tempaan berjenjang di ajang kompetitif.
Inzaghi lebih dulu mencicipi atmosfer dunia kepelatihan, merasakan keringat pedas dan perihnya dipecat klub besar, sampai tekanan psikologis turun kasta melatih klub-klub minor.
Pirlo memang tetap mengusung spirit all-attack dengan menurunkan 5 pemain menyerang sekaligus: Cristiano Ronaldo, Alvaro Morata, Dejan Kulusevski, Chiesa, hingga Bernardeschi sebagai full-back ofensif.
Tapi Inzaghi realistis. Dengan menumpuk 5 gelandang + 3 bek, dia membangun pagar berlapis 8 pemain outfield di wilayah permainan sendiri.
Dengan begitu, soal kuantitas, Inzaghi menguasai wilayah sentral yang juga menjadi kunci dominasi gim catur.
Bendungan ini memaksa Juventus melakukan 72 persen serangan dari kedua sisi lapangan. Cuma sedikit dari tengah.
Akhirnya, dalam kondisi buntu, salah satu pion Pirlo, Arthur Melo, melakukan satu langkah blunder.
Umpan tersesat eks Barcelona itu dipotong Adolfo Gaich hingga melahirkan gol.
Satu langkah fatal yang menentukan hasil keseluruhan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Kompas.com, whoscored.com |
Komentar